SOLOPOS.COM - Pembuatan benang gelasan. (Liputan6.com)

Solopos.com, SOLO — Kisah tragis dialami pemuda berinisial YBS, 21, saat mengendarai sepeda motor di Jl Tangkuban Perahu, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Kamis (11/6/2020). YBS meregang nyawa setelah lehernya teriris benang gelasan layangan yang melintang di jalanan.

Benang gelasan memang asyik untuk mengadu layang-layang. Namun jika dimainkan di jalanan yang padat, maka bisa berbahaya dan memicu kematian seperti yang menimpa YBS.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seberapa bahaya sih benang gelasan?

Benang gelasan bukan hanya kali ini merenggut nyawa manusia. Di New Delhi, India, sudah banyak korban jiwa akibat sayatan benang gelasan.

Benang Layangan Bikin Pengendara Motor Meninggal di Mojosongo Solo, Begini Kronologinya

Banyak warga India menerbangkan layangan menggunakan benang gelasan dalam festival atau hari penting. Namun, setiap tahunnya ada korban luka maupun meninggal akibat sayatan benang.

Dilaporkan Liputan6.com, korban biasanya mengendarai sepeda motor dan lehernya tersayat benang gelasan. Bukan hanya menelan korban manusia, benang gelasan dilaporkan juga menelan korban burung.

Benang Gelasan Kok Bisa Membunuh?

Sayatan benang gelasan bisa mengiris urat leher seperti yang dialami YBS karena benang itu memang sangat tajam. Benang gelasan biasanya dilapisi dengan serbuk kaca.

Serbuk kaca direkatkan ke benang menggunakan lem dan ada pula yang dicampur dengan bubuk bata merah.

Moto GP 2020 Resmi Gelar 13 Race, Ada Peluang 4 Seri Tambahan

Berdasarkan arti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, gelasan berarti adonan serbuk halus dari pecahan kaca, porselen, dan sebagainya, serta bahan perekat sebagai bahan pelapis benang layangan.

Maka dari itu, bermain layangan di jalanan sangat tidak disarankan. Bermain layangan seharusnya dilakukan di lapangan terbuka yang luas tanpa adanya lalu lintas kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya