SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak seluruh gugatan Prabowo-Sandiaga mengundang kritik tajam. Pernyataan Fadli itu memuat seseorang yang dia anggap “salesman” dan “amatiran” yang diduga ditujukan kepada Joko Widodo.

Adalah Nadirsyah Hosen, aktivis yang juga Rais Syuriah PCNU Australia yang mengkritik pernyataan tertulis Fadli Zon yang dikutip berbagai media nasional itu. Melalui akun Twitternya, pria yang kerap disapa Gus Nadir itu memberikan balasan tajam.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Nanti kapan-kapan saya bocorin ya bro @fadlizon kenapa secara spiritual ibu pertiwi menolak Pak Prabowo jadi Presiden, biar anda paham ini bukan soal Pak Jokowi yg anda anggap sbg salesman dan amatiran,” kicaunya di akun @na_dirs, Jumat (28/6/2019).

Sebelumnya, Fadli Zon, menyatakan kekecewaannya atas putusan MK yang menolak seluruh permohonan sengketa hasil Pilpres 2019 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno. Menurutnya, bangsa Indonesia telah kehilangan kesempatan untuk dipimpin oleh negarawan.

Fadli Zon menuturkan Prabowo sudah menyatakan bakal mematuhi dan menghormati putusan MK. Sebab, putusan MK itu bersifat konstitusional.

“Itu adalah pernyataan negarawan. Sayangnya, bangsa ini telah kehilangan kesempatan dipimpin oleh seorang berkualitas negarawan, bukan ‘salesman’, amatiran, atau politikus yang sering bicara ngawur atau mengancam-ancam anak bangsanya sendiri,” kata Fadli melalui keterangan tertulisnya, Jumat (28/6/2019), dilansir Suara.com.

Sementara di lain sisi, Fadli mengungkapkan kekecewaannya seusai mendengar keputusan dari MK. Sebab, seluruh bukti kecurangan Pilpres 2019 yang dibawa tim kuasa hukum dibantah MK.

Namun, apa pun keputusan MK, Fadli memastikan Prabowo dan Gerindra tetap menjaga keutuhan Indonesia, walau nantinya berposisi sebagai oposan pemerintah.

“Kami tidak ingin kembali ke zaman otoritarian dan hegemoni kekuasaan pemerintah yang minus kontrol. Itu komitmen Gerindra dan Pak Prabowo, menjaga demokrasi untuk Indonesia.”

Kekecewaan itu juga masih tampak hingga sehari sebelum KPU menetapkan Jokowi-Maruf Amin sebagai calon presiden-calon wakil presiden terpilih.

Yg ‘dikalahkan’ tak merasa kalah, yg ‘dimenangkan’ tak percaya diri,” kicaunya di akun @fadlizon, Sabtu (30/6/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya