SOLOPOS.COM - Fadli Zon. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mendesak pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo segera mengganti Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi. Usulan Facli Zon itu berkaitan dengan sikap Dubes RI untuk Arab Saudi itu terhadap pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab.

Desakan itu disampaikan Fadli Zon melalui cuitannya di media sosial Twitter @fadlizon, Selasa (10/11/2020). "Sebagai anggota @DPR_RI Komisi I, saya usulkan kepada @Menlu_RI agar segera menarik dan mengganti Dubes RI di Saudi. Yang bersangkutan sudah berada di sana hampir 5 tahun. Komentarnya selalu miring soal Habib Rizieq Shihab," cuit Fadli.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jitu Selamatkan Hubungan dari Ancaman Medsos

Fadli Zon memang sering mengkritisi sikap pemerintah dan Dubes RI untuk Arab Saudi yang disebut sering melontarkan pernyataan-pernyataan yang memojokkan Rizieq Syihab. Terakhir, Dubes Agus Maftuh Abegebriel meyakinkan publik Indonesia bahwa Rizieq Syihab masuk tasjil murahhal atau daftar orang dideportasi dari Arab Saudi.

"Padahal Dubes RI seharusnya melayani, melindungi dan membela warga RI," imbuhnya.

Smartwatch Tak Mesti Persegi, Ini Alternatifnya…

Seperti diberitakan sebelumnya, Fadli Zon menilai negatif pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel terkait rencana kepulangan pimpinan FPI Rizieq Shihab pada 10 November 2020.

Menurut Fadli, pernyataan pemerintah cenderung memojokkan posisi Habib Rizieq yang ingin kembali ke Tanah Air dari Arab Saudi.

“Reynhard di Inggris yang jelas-jelas super kriminal dan memalukan Indonesia diberi bantuan hukum. Habib Rizieq Shihab (HRS) di Saudi Arabia malah dipojokkan pernyataan-pernyataan Menko @mohmahfudmd dan Dubes RI di Saudi,” cuit Fadli melalui akun twitter pribadinya pada Jumat (6/11/2020).

Dance Tiktok Gempi di Wanokaka NTT Viral

Berdasar pada perbandingan itu, Fadli Zon menyimpulkan sikap pemerintah melalui Dubes Arab Saudi dan Menko Polhukam terhadap Habib Rizieq terbilang tidak adil dan ironis.

Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh mengatakan Imam Besar FPI Rizieq Shihab, tak pernah melaporkan masalahnya ke Kedutaan Besar RI di Arab Saudi. Meski jarak tempuh dari Makkah ke KJRI Jeddah hanya 45 menit, namun Agus mengatakan tak ada laporan dari Rizieq yang masuk.

"MRS [Muhammad Rizieq Syihab] justru sering melancarkan kalimat tidak pantas dari kota suci Makkah dengan menyebut Presiden Jokowi adalah Presiden ilegal," kata Agus saat dihubungi, Kamis (6/11/2020) malam.

Ini 10 Tips Fengsui Bikin Toko Makin Ramai

Agus mengatakan hal ini cukup membuat situasi sulit. Banyak pihak dari Arab Saudi sendiri yang mempertanyakan sikap Rizieq tersebut, yang dinilai janggal.

"Kami sering ditanya kolega-kolega Saudi yang menyayangkan bagaimana warga negara Indonesia menyebut kepala negaranya dengan sebutan 'rais ghair syar’iyyin' presiden ilegal," kata Agus.

Meski begitu, Agus Maftuh mengatakan Kedutaan Besar RI di Arab Saudi sendiri memperhitungkan bahwa kasus yang menjerat Rizieq tidak masuk dalam prioritas KBRI Riyadh. Selama ini, yang jadi prioritas bagi KBRI adalah kasus HPC (high profile case), yakni kasus-kasus yang berkaitan dengan hukuman mati dan nyawa.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya