SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono memukul gong tanda dibukanya konferensi Ke-30 Federation of Asian Culture Promotion (FACP) di The Sunan Hotel, Solo, Jumat (7/9). Pertemuan delegasi-delegasi kebudayaan sejumlah negara Asia itu berlangsung hingga 9 September mendatang.

JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono memukul gong tanda dibukanya konferensi Ke-30 Federation of Asian Culture Promotion (FACP) di The Sunan Hotel, Solo, Jumat (7/9). Pertemuan delegasi-delegasi kebudayaan sejumlah negara Asia itu berlangsung hingga 9 September mendatang.

SOLO—Digelarnya konferensi Federation of Asian Culture Promotion (FACP) ke-30 di The Sunan Hotel, Solo, Kamis-Sabtu (6-9/9), membuktikan Kota Solo aman pascaaksi terorisme beberapa waktu lalu. Lewat FACP diharapkan mampu melindungi hak paten atas budaya dari masing-masing negara. Selain itu, dari konferensi ini diharapkan menghasilkan regulasi perlindungan hak paten budaya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Mekokesra), Agung Laksono, mengungkapkan digelarnya konferensi FACP di Indonesia memberikan keuntungan bagi Indonesia baik di bidang pariwisata maupun perdagangan. Digelarnya konferensi tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk membangun jaringan promosi kebudayaan antaranggota peserta konferensi.

Ekspedisi Mudik 2024

”Digelarnya FACP diharapkan bisa menciptakan regulasi untuk melindungi dan menyadarkan akan pentingnya budaya dari masing-masing negara,” jelasnya dalam pidato pembukaan konferensi tersebut, Jumat (7/9), di The Sunan Hotel.

Tidak hanya Kota Solo, jelasnya, Indonesia memiliki banyak kota-kota warisan budaya yang harus diselamatkan. Berbagai faktor bisa mengikis sebuah warisan budaya, salah satunya karena perubahan zaman.

Ditemui seusai pembukaan, Agung menjelaskan digelarnya konferensi FACP di Kota Solo menghilangkan keragu-raguan kondisi Kota Solo setelah  aksi teror beberapa waktu lalu. ”Saya sangat mengapresiasi. Karena para peserta tidak terganggu dengan aksi teror yang sebelumnya terjadi di Indonesia. Kehadiran mereka juga penting, karena tidak sekadar datang dan menyaksikan pertunjukan Matah Ati, tetapi mereka juga berbelanja,” paparnya.

Sementara itu, Chairman FACP, Hsu Po-Yun, mengungkapkan mencari lokasi seperti di Kota Solo untuk acara tersebut sulit. ”Solo terhubung dengan berbagai warisan budaya dunia seperti Bali, Sangiran, dan Borobudur,” ujarnya.

Dia pun berharap digelarnya konferensi tersebut mampu merangkul seluruh nilai-nilai seni dan budaya dari berbagai negara.

Gubernur untuk FACP Indonesia, Atilah Soeryadjaya, menyampaikan tema konferensi FACP yakni Merupa Seni Tradisi Seiring Zaman–Memasarkan Seni Asia Mendunia dinilai tepat dan sesuai dengan Kota Solo. Hal ini lantaran di Kota Solo terdapat lokasi-lokasi bersejarah.

Sayangnya, sejumlah tempat bersejarah tersebut mulai terlupakan. Dia berharap FACP mampu mendorong konservasi dari bangunan bersejarah di Solo dan wilayah lainnya agar tetap eksis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya