SOLOPOS.COM - Ilustrasi Facebook mulai bekerja. (Gambar: Freepik.com)

Solopos.com, SOLO – Facebook tengah menguji fitur baru untuk mendukung admin grup mendapatkan cuan alias uang. Ada tiga hal yang diupayakan Facebook untuk hal itu, yakni fitur belanja, penggalangan dana dan langganan baru.

Dilansir Engadget, Kamis (4/11/2021), upaya tersebut diumumkan pada KTT Komunitas tahunan. Dalam forum tersebut disampaikan fitur-fitur baru yang mendukung monetisasi grup Facebook.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perubahan yang tengah diuji coba itu menjanjikan fitur toko komunitas. Ini merupakan perpanjangan fitur yang sudah ada dan memfasilitasi admin grup menjual merchandise bertema atau barang lainnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Masalah Kesehatan Mental Remaja di Balik Rebranding Facebook jadi Meta

Demikian juga untuk hal penggalangan dana. Facebook bakal mendukung adminuntuk melakukan crowdfund proyek tertentu atau pembiayaan operasional grup.

Namun tiga fitur tersebut baru bersifat sub kelompok. Sub kelompok yang dimaksud adalah sifat grup yang memiliki anggota dengan kesadaran membayar bulanan sebagai upaya partisipasi. Facebook juga bakal memfasilitasi admin grup untuk mengatur sub grup gratisan.

Baca Juga: Daftar Anggota Geng Facebook di Bawah Payung Meta

Kira-kira, Facebook bakal mendukung admin grup memilah sub-sub grup untuk mengelompokkan anggota yang berpotensi membayar dan berpotensi mengakses grup gratisan. Di sisi lain, Facebook juga memperkenalkan konsep langganan grup agar para admin bisa menghasilkan cuan dari aktivitasnya di platform ini.

Jadi konteks monetisasi grup tersebut berdasarkan pemilahan karakter konten. Admin grup didorong untuk mengelompokkan kategori konten eksklusif atau khusus dan konten umum. Konten eksklusif yang dimaksud dicontohkan dengan konten pelatihan atau tutorial yang berkedalaman.

Baca Juga: Ide Bisnis Sampingan bagi Anda yang Bergaji Pas-Pasan

Vice President Communities Facebook, Maria Smith mengatakan Facebook tak berharap semua grup membutuhkan fitur berbayar. Namun, banyak grup mulai menjual merchandise mereka sendiri dan mengatur penggalangan dana.

Di sisi lain, Maria melihat grup dalam perkembangannya telah menjadi wadah konten yang merugikan dan memecah belah. Hal itu diakuinya sering membuat Facebook berjuang mengedalikan grup bermasalah. “Ini akan mengklasifikasikan diskusi dalam subkelompok yang berbeda dan kemudian mereka dapat mengelolanya dengan lebih efisien,” kata Maria Smith.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya