Facebook Minta Maaf Soal Balon-Balon di Ucapan Belasungkawa

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA -&nbsp;</strong>Gempa Lombok pada 5 Agustus 2018, dengan kekuatan 7,0 Skala Richter (SR). Kejadian tersebut telah menyebabkan ratusan orang tewas dan ribuan orang mengungsi. Hal tersebut pun tak luput dari perhatian warganet Indonesia di <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180413/489/910294/facebook-di-ambang-blokir-pebisnis-online-ketir-ketir">laman Facebook</a>. Banyak dari mereka yang menuturkan belasungkawa, serta berdoa untuk para korban gempa.</p><p>Dilansir <em>Okezone&nbsp;</em>mengutip laman <em>Time,</em> Kamis (9/8/2018) saat saling mengirimkan pesan di <a href="http://news.solopos.com/read/20180403/496/907781/menkominfo-rudiantara-ancam-tutup-facebook-di-indonesia">Facebook</a>, banyak warganet yang menggunakan kata "selamat". Seperti diketahui, kata selamat tersebut di Indonesia dapat mengandung beberapa arti yakni "aman" atau "tidak terluka", tergantung pada konteks kalimatnya.</p><p>Namun sayangnya, sebuah fitur di Facebook salah menafsirkan komentar tersebut dan secara otomatis mengirimkan animasi perayaan dengan balon-balon.</p><p>Hal tersebut juga disoroti oleh seorang warganet di Twitter dengan akun bernama Herman Saksono. Dia mengatakan dalam postingannya, "Congrats dalam bahasa Indonesia adalah "selamat". Selamat juga berarti "bertahan hidup." Setelah gempa berkekuatan 6,9 di Lombok, pengguna Facebook menulis "Saya harap orang-orang akan bertahan". Kemudian Facebook menyorot kata "selamat" dan melemparkan beberapa balon dan confetti."</p><p>&ldquo;Kami menyesal bahwa hal itu (balon-balon) muncul dalam konteks yang disayangkan ini. Kami turut prihatin dengan orang-orang yang terkena dampak gempa," kata Lisa Stratton, selaku juru bicara Facebook.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi