<p lang="zxx"><strong>Solopos.com, SOLO –</strong> Kasus kebocoran data pelanggan Facebook terus menjadi buah bibir. Hal ini membuat sejumlah pelanggan khawatir hingga mengancam akan menghapus akun. Menanggapi kepanikan pelanggan, Facebook meluncurkan sistem keamanan baru.</p><p lang="zxx">Guna melindungi data pelanggan, Facebook mengaku telah menghapus fitur pencarian melalui nomor telepon dan alamat <em>e-mail. </em><span>"Kami menonaktifkan fitur pencarian </span><span>pengguna </span><span>berdasarkan nomor telepon dan alamat </span><em>e-mail. </em><span>Kami yakin sebagian besar data pelanggan bocor karena hal ini," demikian pernyataan dari Facebook sebagaimana dikutip </span><em>Solopos.com </em><span>dari </span><em>Bloomberg, </em><span>Jumat (6/4/2018). </span></p><p lang="zxx">Sebelumnya, Facebook mengumumkan data yang telah dibobol oleh lembaga penelitian Cambridge Analytica di London, Inggris, mencapai 87 juta. Sebagian besar korbannya datang dari Amerika Serikat. Berkaitan dengan hal itu, mereka telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keamanan dan mengembalikan kepercayaan pelanggan.</p><p lang="zxx">Kini Facebook lebih ketat dalam memeriksa aplikasi yang meminta <em>login</em>, <em>check-in</em>, <em>like</em>, foto, unggahan, video, acara, dan grup. Hal ini terkait dengan informasi pribadi yang dimiliki oleh para penggunanya.</p>
Promosi Perjalanan Uang Logam di Indonesia dari Gobog hingga Koin Edisi Khusus