SOLOPOS.COM - Logo Facebook (seventeen.com)

Polri menilai Facebook menjadi media sosial yang paling kerap dipakai untuk menebar kebencian.

Solopos.com, JAKARTA — Facebook dinilai menjadi aplikasi media sosial yang paling kerap digunakan oleh netizen dalam menyebarkan isu kebencian yang mengeksploitasi perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini dikemukakan oleh Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Pol Setyo Wasisto seusai diskusi Kesiapan Pilkada Serentak 2018. “Pengguna Facebook itu paling banyak,” katanya, Senin (27/11/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Selain Facebook, adapula Instagram yang menempati posisi kedua. Twitter berada di posisi ketiga yang penggunanya kerap mengunggah unggahan berbau SARA.

Untuk mengantisipasi persebaran ujaran-ujaran berbau SARA di dunia maya, Polri melalui Direktorat Siber di Bareskrim dan Direktorat Keamanan Khusus Baintelkam serta Biro Multimedia di Divisi Humas Polri melakukan patroli non stop 24 jam setiap hari.

Jika ditemukan dalam patroli, konten negatif itu kemudian dipetakan dan akan dilakukan pendekatan secara persuasif yang diikuti oleh edukasi terhadap pengunggah. “Kalau memang sudah tidak bisa dibina lagi, ya kita serahkan ke Direktorat Siber untuk ditindak sesuai dengan undang-undang yang ada,” tambah Setyo.

Tindakan ini diambil karena isu-isu SARA ini berpotensi besar memicu konflik hotizontal yang bisa berakibat perpecahan di tengah masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya