SOLOPOS.COM - Rekaman video yang menunjukkan pemenggalan kepala perempuan Meksiko yang diunggah di Facebook (english.ahram.org.e)

Solopos.com, SAN FRANSISCO — Jejaring sosial Facebook, Selasa (22/10/2013), memberlakukan kembali disclaimer batasan video yang boleh diunggah setelah sempat dicabut. Kategori “mengerikan” itu kembali diberlakukan setelah Facebook menghapus satu rekaman video prosesi pemenggalan kepala seorang perempuan di Meksiko.

Langkah itu dilakukan hanya sehari setelah kemarahan masyarakat merebak menyusul diberitakannya kabar menyebutkan bahwa Facebook—jejaring sosial nomor satu di dunia dengan 1,15 miliar anggota—telah mencabut larangan sementara mengenai pemasangan gambar kekerasan. Penncabutan larangan itu rupanya menyulut keresahan publik.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebelumnya, Senin (21/10/2013), Facebook menyatakan video mengerikan seperti gambar pria bertopeng yang memenggal perempuan di Meksiko diizinkan diunggah asalkan isinya agar masyarakat pemakai Facebook mengecam aksi itu ketimbang merayakannya. Namun karena reaksi masyarakat demikian maka facebook sehari kemudian memutuskan memperketat kebijakannya.

“Saat kami mengulas tayangan yang dilaporkan, kami akan melihatnya dalam hubungan yang lebih luas mengenai video dengan gambar kekerasan,” kata pengelola Facebook sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara, Rabu (23/10/2013). “Kedua, kami akan mempertimbangkan apakah seseorang yang mengunggahnya akan ikut bertanggung jawab, misalnya menyertakan peringatan tentang usia yang pantas untuk menontonnya.”

Unggahan lain video yang diatur lebih jelas juga meliputi serangan teroris, yang menarik perhatian masyarakat, dengan anggapan membagi kesenangan dan kengerian. Juga keputusan menghapus muatan pornografi, ungkapan kebencian, dan larangan lainnya. Jejaring sosial facebook menyadari pada Selasa mengenai pendekatannya yang salah membiarkan gambar video pembunuhan di Meksiko tetap tayang pada lamannya.

“Berdasarkan standar nilai sekarang, kami mempelajari kembali laporan-laporan belakangan mengenai isi gambar itu dan sampai pada keputusan bahwa gambar tersebut tidak patut dan seperti merayakan kekerasan. Atas alasan itu maka kami menghapusnya,” demikian Facebook. (JIBI/Solopos/BBC News)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya