SOLOPOS.COM - Ilustrasi logo whatsapp (pcmag.com)

Solopos.com, NEW YORK – Akuisisi Facebook (FB) terhadap Whatsapp (WA) bagi beberapa pengguna WA bukan kabar yang menyenangkan. Dikabarkan 500.000 lebih pengguna WA melakukan eksodus, atau perpindahan besar-besaran ke aplikasi chatting lain.

Dilansir Digitaltrend, Senin (24/2/2014), aplikasi chatting Telegram justru yang paling diuntungkan akuisisi Facebook atas Whatsapp. Tercatat kurang lebih ada 500.000 pengguna Whatsapp berhenti menggunakan layanan tersebut dan berganti menggunakan aplikasi sejenis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal ini tidak lain disebabkan isu penyadapan yang belakangan berkembang. Pengguna merasa kurang nyaman jika Whatsapp akan diakuisisi Facebook. Mereka takut data pribadi akan dipergunakan untuk kepentingan Facebook.

Ketakutan ini berdasarkan penuturan Edward Snowden yang menyebut ada banyak perusahaan dengan pengguna produk yang berjumlah miliaran mengirimkan data-data penggunanya itu ke pihak National Security Agency (NSA) milik Amerika Serikat.

Hal ini semakin dikuatkan dengan imbauan dari salah satu anggota komisi perlindungan data di Jerman,  Thilo Weichert yang menyebut akuisisi Whatsapp oleh Facebook bisa jadi berujung pada eksploitasi berbagai data pengguna instant messaging tersebut.

Data Pribadi

Menurutnya, bukan hal yang sulit bagi Facebook untuk memperoleh data-data pribadi dari pengguna untuk kepentingan tertentu. Wichert menjelaskan bisa saja Facebook memperoleh data pengguna Whatsapp diambil dan digunakan untuk tujuan komersial.

Misalnya, Facebook bisa mendorong iklan ke dalam Whatsapp dengan memanfaatkan data-data kunci yang diambil dari kebiasaan pengguna instant messaging tersebut.

Terkait hal ini pihak Facebook mengaku tidak akan ada perubahan di aplikasi Whatsapp. Dilansir TechnoCrunch, Senin (24/2/2014), pihak Facebook juga menyatakan Whatsapp tetap sebagai unit bisnis independen. Tidak akan ada perubahan apapun terkait hal-hal yang berkaitan langsung dengan penguna aplikasi instant messaging tersebut.

Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan Facebook akan menyuntikkan beberapa fitur yang erat kaitannya dengan layanan media sosial ke dalam aplikasi instant messaging tersebut suatu hari nanti.

Hal ini senada dengan pernyataan CEO Whatsapp, Jan Korum. Korum menegaskan tidak ada yang berubah dari aplikasi chating ini.

CNET, Kamis (20/2/2014), Jan Korum memastikan pihaknya tak akan membiarkan iklan yang mengganggu pengguna disisipkan dalam Whatsapp. Dirinya menegaskan bahwa tak akan ada yang berubah meski telah dibeli Facebook.

Kenyamanan pengguna adalah hal yang prinsipil bagi Whatsapp. Tidak ada kompromi mengenai hal ini. Pihaknya menegaskan jika prinsip ini dilanggar, perjanjian bisa saja dibatalkan.

“Tak akan ada yang berubah bagi pengguna kami, tidak akan pernah ada kerjasama antara kedua perusahaan jika kami tidak berkompromi pada prinsip-prinsip inti yang menggambarkan perusahaan, visi dan produk kami,” kata Korum dalam surat resminya seperti dikutip Cnet, Kamis (20/2/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya