SOLOPOS.COM - Pembalap tim Red Bull, Sebastian Vettel, berada di pit saat Grand Prix Formula One Jepang di Sirkuit Suzuka, 13 Oktober 2013. REUTERS/Toshifumi Kitamura/Pool

Solopos.com, MILTON KEYNES – Red Bull boleh dibilang mendominasi ajang Formula One (F1) dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Tim pabrikan asal Inggris ini juga berhasil menggeser raksasa Ferrari sebagai salah satu tim terkuat di ajang balap jet darat ini. Bahkan, Red Bull berpeluang besar menjadi juara dunia baik di sektor pembalap maupun konstruktor untuk kali keempat di musim ini.

Akan tetapi, catatan gemilang ini tak menjamin nasib mereka bakal sama di musim depan. Pasalnya, F1 menerapkan regulasi baru untuk kompetisi 2014. Salah satu perubahan yang sangat mencolok yakni perubahan dari mesin V8 kapasitas 2,4 liter menjadi mesin V6 1,6 liter yang dilengkapi turbocharge dan sistem pemulihan energi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Red Bull, Christian Horner, mengaku tidak ada jaminan bagi timnya untuk tetap berada di baris terdepan dengan adanya aturan baru ini. Tim yang berbasis di Milton Keynes ini belum bisa menebak masa depan mereka meskipun mobil baru siap mereka luncurkan.

“Terkadang orang itu bertindak benar sekaligus salah. Ini adalah sesuatu yang belum kita tahu sebelumnya sampai kita melakoni balapan perdana tahun depan. Tidak ada jaminan sama sekali. Akan tetapi, kami memiliki orang-orang yang berkompeten serta mesin yang bagus pula. Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah bekerja keras,” terangnya, seperti dikutip Crash.net, Jumat (18/10/2013) WIB.

Menurutnya, pemasok mesin akan sangat menentukan lebih dari musim-musim sebelumnya. Hingga kini Red Bull memakai jasa Renault untuk soal mesin. Hal ini juga masih akan berlaku untuk musim depan. Renault yang merupakan anak perusahan pabrikan mobil Perancis ini dianggap memiliki track record yang bagus di F1. Red Bull pun mempercayakan sepenuhnya pada mekanik kompeten Renault yang berbasis di Viry, Perancis.

“Mesin baru nanti dimungkinkan akan lebih cepat lagi. Kuncinya adalah memperpendek jarak tempuh. Sedangkan sesi tes untuk mengujinya juga cukup terbatas. Kita lihat apa yang bisa kita lakukan nanti,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya