F1 GP HUNGARIA 2015 : Mercedes Ingin Tutup Musim Sempurna

F1 GP Hungaria 2015 yang akan digelar di sirkuit Hungororing menjadi target Mercedes untuk menang.
Solopos.com, HUNGARORING— Mercedes bertekad menutup paruh pertama kejuaraan Formula One (F1) musim 2015 di GP Hungaria, Sirkuit Hungaroring, Minggu (26/7/2015), sebelum jeda libur musim panas. Tim pabrikan Jerman ini hendak mengakhiri seri kesembilan dengan melanjutkan dominasi mereka.

Sampai dengan sembilan seri F1 yang sudah terlewati, Mercedes sudah menguasai delapan seri, minus GP Malaysia yang direbut Ferrari lewat kemenangan Sebastian Vettel.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Mercedes kerap menempatkan Lewis Hamilton dan Nico Rosberg di urutan satu dua secara bergantian. Total ada enam finis satu-dua yang dicatatkan tim tersebut, termasuk dalam tiga balapan terakhir.

“Kami menyambut Hungaria dengan tekad untuk mendapat sebuah hasil bagus dan menjalani jeda musim panas dengan nuansa positif,” kata Direktur Eksekutif Mercedes, Paddy Lowe, dilansir crash.net, Kamis (23/7/2015).

Menurutnya, Hungaroring merupakan sebuah sirkuit yang menarik karena didominasi oleh sejumlah titik yang membikin mobil harus melaju dengan kecepatan rendah dan menengah. Selain itu, trek sepanjang 4,381 km ini mempunyai tikungan-tikungan yang menantang. Begitu pula dengan adanya perubahan ketinggian permukaan lintasan.

“Lintasannya juga berat dalam aspek pengereman, tetapi umumnya lebih kepada performa ketika menikung. Tim-tim akan mengusahakan downforce maksimal,” imbuhnya.

Di GP Hungaria musim lalu Hamilton menolak memberikan jalan kepada Rosberg untuk finis ketiga alias satu posisi di depan rekan setim sekaligus rival beratnya tersebut. Hamilton di urutan ketiga, sementara Rosberg mesti puas di tempat keempat. Persaingan panas kedua pembalap itu berlanjut di GP Belgia hingga akhir musim 2014.

“Menyalip tidaklah mudah, tapi tak mustahil. Jadi ketika manuver menyalip terjadi, itu biasanya cukup spesial. Dan dalam tahun-tahun balapan di Hungaroring sejauh ini, sudah ada beberapa manuver berani yang jadi penentu balapan,” ungkap Lowe.

Para pembalap F1 akan kembali memberikan penghormatan untuk mendiang Jules Bianchi dengan mengheningkan cipta sebelum balapan dimulai akhir pekan ini. Jules meninggal dunia setelah kecelakaan di GP Jepang, Oktober musim lalu.

Mobil yang dikemudikan oleh driver asal Prancis itu menabrak crane, yang sedang mengevakuasi mobil Adrian Sutil dari trek. Setelah itu ia mengalami koma selama sembilan bulan sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)