Pembalap Red Bull, Mark Webber. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters
MUNICH—Team Principal Red Bull, Christian Horner, sangat yakin pembalapnya, Mark Webber bersedia turun di Grand Prix (GP) Formula One (F1) China, pertengahan April mendatang.
Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade
Webber disebut-sebut kehilangan hasrat untuk terjun kembali ke lintasan F1 bersama Red Bull selepas tragedi kontroversial di Sirkuit Sepang, Malaysia, pekan lalu. Pembalap Australia itu memiliki alasan untuk ngambek dan mogok balapan setelah rekan setimnya, Sebastian Vettel, nekat menyalip dirinya tanpa mengindahkan instruksi tim Red Bull di Sepang.
Horner pun dengan lantang membantah spekulasi itu. Dia juga menegaskan Webber tidak akan gantung helm dari Red Bull pada ajang adu kebut paling prestisius di dunia ini.
“Mark paham di sana [masalah di Sepang] tidak ada semacam konspirasi dalam tim. Kami memperlakukan sama dan perhatian kami tertuju pada balapan berikutnya dan meminimalisasi risiko, seperti penipisan ban yang kami lihat,” papar Horner seperti dilansir crash.net, Minggu (31/3) WIB.
“Perhatian tim ingin Mark memenangi seri balapan [di Sepang]. Bukan tiba-tiba memberi Sebastian instruksi untuk melesat dan mendahului rekan setim. Dia sudah cukup dewasa untuk mengetahui tidak adanya kejahatan yang disengaja dan niat untuk menciptakan situasi tersebut. Dia membawa mobil yang sangat layak untuk memenangi balapan dan semoga menang sebagai juara dunia. Saya tidak melihat Mark akan memutuskan kontrak dengan kami,” beber
Selepas menaiki podium utama di GP F1 Malaysia, Vettel menduduki puncak klasemen pembalap dengan nilai 40 poin. Di belakangnya, terdapat pembalap Lotus, Kimi Raikkonen, yang tertinggal sembilan poin di posisi kedua. Sedangkan Webber berada di peringkat ketiga dengan torehan 26 poin.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
