SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

PARIS— Penolakan skuat Prancis untuk lanjut berlatih pascapemulangan Nicolas Anelka, tak hanya mendapat celaan dari fans. Para mantan penggawa Les Bleus pun tak mau kalah ikut melontarkan kritik. Seperti dikabarkan sebelumnya, pemulangan Anelka telah berimbas negatif di tubuh skuat Prancis.

Di tengah-tengah latihan, kapten tim Patrice Evra berselisih dengan dengan staf kepelatihan dan skuat Ayam Jago pun menolak melanjutkan sesi tersebut. Dalam keterangan resminya, para pemain Prancis menyatakan mereka tidak setuju keputusan memulangkan Anelka.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Pasalnya, keputusan itu diambil tanpa berkonsultasi dengan seluruh pemain. Meski begitu, Evra cs tetap menjamin akan berusaha sebisa mungkin tampil maksimal di laga terakhir fase grup melawan Afrika Selatan demi meloloskan Prancis dari fase grup.

“Permasalahannya bukan terletak pada Anelka, namun ada pengkhianatan di antara kami. Kami harus menyingkirkan pengkhianat tersebut dari skuat, karena dia ingin melukai tim,” kata Evra, Minggu (20/6). Bek kiri Manchester United itu mengakui Les Bleus hanya akan bertanding untuk harga diri, Selasa (22/6).

“Tidak ada yang bisa dikatakan lagi selain ini bencana besar. Pada awal persiapan, saya rasa apa yang terjadi di Euro itu pelajaran terakhir. Tapi ternyata belum selesai. Kami perlu menunjukkan harga diri kami saat berhadapan dengan Afsel,” ujar Evra seperti dilansir livegoal.com, Senin (21/6)

Apapun, langkah para pemain Prancis tersebut tetap tak bisa diterima oleh sejumlah pendukungnya. Bukan hanya itu, para pemain yang pernah berseragam Prancis pun ikut mencibir.

“Itu tak bisa ditoleransi. Sama sekali tak profesional,” protes Emmanuel Petit, salah satu pencetak gol Prancis ke gawang Brazil di final Piala Dunia 1998, seperti dikutip Reuters.
“Itu menyedihkan, memalukan,” imbuh Alain Giresse.

Bixente Lizarazu, anggota Timnas Prancis saat menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2002, ikut urun kritik. “Tak ada lagi yang tenang dari tim ini, dan mereka semua meledak. Ini menunjukkan tidak ada lagi otoritas di Timnas Prancis, dan itu hal serius,” tegasnya.
JIBI/SOLOPOS/dtc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya