SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, LIVERPOOL – “Manajer Everton, Marco Silva, bakal dipecat jika timnya sampai menang melawan Manchester City di Goodison Park tengah pekan ini”. Kira-kira begitulah guyonan yang sedang hit di Merseyside.

Ya, sebab jika Everton bisa mengalahkan Manchester City, secara otomatis tim berjuluk The Toffees ini akan membantu rival sekota mereka, Liverpool, mengamankan singgasana klasemen sementara Liga Premier Inggris. Liverpool hanya mampu memperlebar jarak dengan City menjadi tiga poin di jalur perebutan gelar juara Liga Premier setelah mereka ditahan imbang 1-1 di kandang West Ham United, Selasa (5/2/2019) dini hari WIB.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Artinya, City akan mengudeta Liverpool dari puncak klasemen sementara jika menang di markas Everton karena mereka unggul dalam selisih gol. Dengan catatan, Liverpool masih menyimpan satu laga lebih banyak.

Everton sontak dalam suasana dilema ketika menjamu City di Goodison Park, Kamis (7/2/2019) pukul 02.45 WIB. Semua orang di Merseyside tahu, Liverpool adalah musuh nomor satu bagi Everton. Bisa-bisa, Everton akan mengikhlaskan tiga poin dalam duel di Goodison Park untuk City agar Liverpool melorot ke peringkat kedua klasemen.

Fans Liverpool cemas jika tetangga mereka tersebut bakal mengalah dari City sekaligus secara tak langsung menjadi pengganjal tim kesayangan mereka mengakhiri paceklik gelar juara Liga Premier sejak 1990. Apalagi, sejarah menunjukkan ada romantisme kuat antara The Toffess dan City, lantaran persamaan nasib.

Dua klub yang mengusung warna biru ini, Everton dengan biru dongker (navy) dan City dengan biru langit, pernah merasa senasib karena kalah pamor dengan rival sekota masing-masing yang berwarna merah di Inggris Barat Daya atau tepatnya di East Lancs Road. Everton selalu dicap inferior dibandingkan The Reds di Kota Liverpool. Sedangkan City hanya dipandang sebatas “Tetangga Berisik” oleh United.

City dan Everton mencoba mengubah pandangan remeh dari tetangga mereka masing-masing ketika diambil alih taipan dari Timur Tengah. City dikuasai Sheikh Mansour dari Uni Emirat Arab pada 2008, sedangkan Everton dibeli kerajaan Abu Dhabi yang menunjuk Bill Kenwright sebagai chariman klub sejak 2011. Namun, hasilnya berbeda. City secara pesat menghapus stigma negatif dengan menjadi rival sengit United, sementara Everton sejauh ini seakan berjalan di tempat.

Romantisme Everton dan City pun pelan-pelan mulai pudar. Mantan bos Everton, David Moyes, berang kepada City karena membajak salah satu bek terbaik mereka, Joleon Lescott, dengan banderol 22 juta poundsterling pada 2009. Sejak itu, “cinta” The Toffess kepada The Citizens, berubah menjadi “benci”.

Seperti dilansir Manchestereveningnews.co.uk, Selasa, Everton mampu menunjukkan diri sebagai tim penakluk (bogey team) bagi City. The Toffees pernah memaksa City hanya mencuri dua kemenangan dalam 17 duel di Goodison Park. Namun belakangan, Everton dengan mudahnya ditindas The Citizens, bahkan ketika bermain di kandang.

Terbukti, Everton menelan dua kekalahan dalam tiga perjamuan terbaru kontra City. Salah satunya The Toffees dilumat 1-3 oleh pasukan Josep “Pep” Guardiola dalam duel terbaru kedua tim di Goodison Park, Maret 2018. “Kami punya laga berat melawan Everton dan Chelsea, di mana dua-duanya harus kami menangi. Jika tidak, akan sulit bagi kami dalam perebutan gelar Liga Premier kali ini,” ujar gelandang serang City, Bernardo Silva, seperti dilansir Reuters. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya