SOLOPOS.COM - Warga menyaksikan pertunjukan Solo International Performing Arts (SIPA) 2021 secara Hybrid dan Drive-in di Bengawan Solo Park at Jurug Zoo kompleks TSTJ Solo, Kamis (7/10/2021) malam. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO —  Setiap tahun Kota Solo memiliki sejumlah agenda andalan seperti pelaksanaan Solo Great Sale (SGS), Solo International Performing Arts (SIPA), Solo Menari dan sebagainya. Namun untuk tahun ini belum ada informasi resmi mengenai kalender event tersebut.

Menurut Ketua Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Solo, Pri Siswanto, mengatakan kegiatan-kegiatan yang digelar di Solo sejauh ini memberikan dampak pada pergerakan masyarakat atau wisatawan. Hanya, untuk sementara ini masih dampaknya masih dominan di kalangan lokal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebelum pandemi, mestinya wisatawan dari luar kota yang banyak datang, tapi kami lihat belum. Dalam tanda kutip belum semuanya. Tapi ada beberapa event besar yang memang sudah dikolaborasikan dengan kementerian, untuk promosinya juga, sudah ada respons walaupun belum terlalu banyak,” kata dia, Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Sensasi Makan Pentol Bakar 1 Meter di Sriwedari Solo, Pedasnya Nampol!

Kondisinya semakin tidak maksimal saat pandemi Covid-19 dua tahun terakhir. Sebab agenda yang bisa berjalan pun konsepnya hybrid sehingga jika untuk tujuan mendatangkan wisatawan, belum optimal. Menurutnya pada masa pandemi, perlu ada beberapa penyesuaian untuk mendukung faktor kesehatan.

Saat ini pihaknya juga masih menunggu ketentuan teknis dalam pelaksanaan event yang ada. “Dibanding tahun lalu kemungkinan akan lebih longgar. Namun seperti apa teknisnya kami masih memantau perkembangannya. Kalau selama ini berjalan mayoritas masih lokal. Kemarin ada beberapa paket yang ditawarkan. Kami dorong terus agar menjadi produk yang bisa ditawarkan,” jelas dia.

Dia mengatakan untuk bisa memasarkan atau mempromosikan event-event di Solo, menurutnya perlu informasi yang pasti dulu. “Misalnya Sekaten, Kirab Suro atau yang lain harus final dulu infonya. Kalau ada data, teman-teman baru bisa publish. Teknis nanti kami juga berkoordinasi dengan dinas pariwisata,” kata dia. Menurutnya, kondisi tersebut diperkirakan tidak hanya terjadi di Solo.

“Di Jogja juga kami belum komunikasi secara khusus. Tapi kelihatannya kondisinya juga sama. Sudah diprogramkan tapi pelaksanaannya pasti akan melihat perkembangan terbaru [terkait pandemi],” kata dia.

Baca juga: Pemkot Solo Siapkan 3 Lokasi Darurat bagi Pedagang Pasar Mebel Gilingan

Mengenai potensi pariwisata, sejauh ini dari Asita, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) maupun Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) dan Dinas Pariwisata Solo, terus berkoordinasi untuk update destinasi. Menggali potensi destinasi maupun atraksi yang bisa menarik minat wisatawan.

Length of Stay Dinaikkan

Sementara itu Perwakilan PHRI Solo dari Bidang Humas dan Promosi, Sistho A. Sreshtho, menyampaikan apresiasinya langkah Pemerintah Kota (Pemkot Solo) dalam menggelar sejumlah kegiatan untuk menarik pengunjung.

“Lama menginap tamu atau length of stay di Solo ini rata-rata 2,5 malam. Akan kami naikkan minimal 3 malam. Calendar of event Solo kami apresiasi. Upaya yang sifatnya mendatangkan tamu pasti akan ada dampaknya. Hanya saat ini dengan situasi pandemi memang hasilnya kurang maksimal,” kata dia.

Menurutnya, perlu dibuat kegiatan yang bisa dinikmati pagi, siang dan malam hari untuk bisa mengundang tamu. “Misalnya Jogja dan Bali, itu tidak tidur. Itu yang menarik orang untuk menginap. Banyak kegiatan yang bisa disaksikan. Solo untuk malam bisa dengan kuliner. Tapi kalau tiga malam apa yang kuliner terus?” kata dia.

Baca juga: Pariwisata Solo Butuh Atraksi dan Inovasi

Dia menilai potensi wisata di Solo sangat besar. Terlebih dengan adanya tol, program vaksinasi yang sudah tinggi persentasenya, dan sebagainya. “Tinggal bagaimana kemudian nanti bisa mengemas Solo 24 jam. Jadi harapannya Solo bukan hanya tempat transit tapi tempat menginap,” lanjut dia.

Sementara itu mengenai kalender event tahun ini masih dimatangkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. “Masih dimatangkan dulu,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Aryo Widyandoko, Kamis (27/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya