SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, ST. PETERSBURG</strong> &mdash; Predikat peringkat keempat yang disandang di <a href="http://bola.solopos.com/read/20180618/498/922770/piala-dunia-2018-hewan-ini-prediksi-inggris-kalahkan-tunisia">Piala Dunia 2018</a> mestinya bukan hal yang buruk bagi <a href="http://bola.solopos.com/read/20180714/498/927967/piala-dunia-2018-belgia-rebut-juara-ketiga-inggris-merana">Timnas Inggris</a>. Sempat diragukan karena mencomot banyak pemain muda minim pengalaman, Tiga Singa mampu memutarbalikkan prediksi untuk sampai di semifinal Piala Dunia pertama mereka sejak 1990.</p><p>Namun jika melihat jalannya pertandingan saat mereka dibekuk Belgia 0-2 di Stadion St. Petersburg, Sabtu (14/7/2018) malam WIB, publik Inggris agaknya tak boleh terlalu nyaman. Laga itu seperti menunjukkan perbedaan kualitas yang nyata antara Inggris dengan Rode Duivels, julukan Belgia. Tiga Singa tak cukup bagus untuk menghadapi generasi emas Belgia yang dipimpin Kevin De Bruyne.</p><p>Kelemahan paling mendasar berada di lini belakang saat Eden Hazard dkk. dengan mudahnya mengacak-acak tiga bek Inggris yang dikomando John Stones. Dua gol Belgia yang dicetak Thomas Meunier dan Hazard menunjukkan lemahnya antisipasi serangan Inggris. Padahal di laga-laga sebelumnya trio bek Inggris cukup solid dan tak jarang menyumbang gol bagi tim.</p><p>Terlepas dari keputusan menurunkan pemain pelapis seperti Phil Jones, Danny Rose, Fabian Delph hingga Eric Dier, kekalahan Inggris tak lepas dari strategi <a href="http://bola.solopos.com/read/20180623/498/923857/piala-dunia-2018-line-up-pemain-inggris-bocor-ke-publik-pelatih-berang">Gareth Southgate</a> yang tetap ngotot mempertahankan formasi 3-5-2. Sang pelatih seperti tak memiliki rencana B, C, atau D, saat timnya kepayahan dengan taktik tradisional tersebut. Belgia pun dengan mudah mengalahkan Inggris untuk kali kedua di Piala Dunia 2018.</p><p>Southgate yang dikabarkan bakal terus bersama Tiga Singa hingga 2020 agaknya perlu menambah variasi taktik baru jika ingin sukses di Euro 2020. Tak hanya itu, Southgate perlu bersabar mengelola pemain mudanya seperti Marcus Rashford, Ruben Loftus Cheek hingga Trent Alexander Arnold untuk lebih berkontribusi dua tahun mendatang.</p><p>Southgate juga tak boleh menutup mata dengan deretan potensi anyar seperti Ryan Sessegnon, Phil Foden, Harry Winks hingga Joe Gomez. Sessegnon yang bakal berusia 20 tahun di Euro 2020 bisa menjadi pengganti ideal untuk wing back kiri Ashley Young. Pemain mungil itu sudah banyak dibicarakan sejak dua musim lalu setelah tampil apik bersama Fulham.</p><p>Sessegnon bisa menjadi duet wing back yang dahsyat bersama Kieran Trippier. Gelandang Tottenham Hotspur, Harry Winks, juga bisa menjadi penyegaran di lini tengah. Manajer Manchester United, Jose Mourinho, menyebut FA perlu mempertahankan Southgate dan asistennya, Steve Holland, untuk merancang tim yang berkesinambungan.</p><p>&ldquo;Biasanya Inggris dan negara lain akan mengubah tim ketika gagal mencapai target. Tapi, saya pikir Inggris punya segala alasan untuk melanjutkan proses yang sedang dibangun,&rdquo; ujarnya dilansir <em>Express,</em> Minggu (15/7/2018).&nbsp;</p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya