SOLOPOS.COM - Suasana kantin di SMPN 289 Jakarta yang dibuka lagi setelah pandemi Covid-19 mereda. (Istimewa/Retno Listyarti)

Solopos.com, SOLO –   Pengalaman penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh karena pandemi Covid-19 menunjukkan Indonesia membutuhkan cetak biru pedagogi digital. Kebutuhan ini urgen setelah evaluasi dilaksanakan masih dalammasa pandemi Covid-19 yang kini telah masuk tahun ketiga.

Evaluasi dan perbaikan mendasar pada sistem pendidikan di Indonesia perlu selekasnya dirumuskan dan dijalankan. Hingga tahun ketiga pandemi Covid-19 data menunjukkan infrastruktur seperti kecepatan Internet menjadi salah satu persoalan dalam penyelenggaraan pendidikan. Ulasan lengkap bisa dibaca di Indonesia Butuh Cetak Biru Pedagogi Digital.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mohammad Hatta alias Bung Hatta (12 Agustus 1902—14 Maret 1980) adalah politikus autentik. Kini sangat sulit menemukan sosok politikus seautentik Bung Hatta. Tanggal 12 Agustus 2022 tepat 120 tahun Bung Hatta.

Autentisitas Bung Hatta yang paling kentara dan menjadi basis karsa dan karya untuk bangsa Indonesia hingga akhir hayat adalah keyakinan Bung Hatta pada demokrasi sebagai pilihan terbaik dan ketekunan membaca dan menulis. Kisah lengkap bisa dibaca di Karsa Autentik Bung Hatta untuk Bangsa: Demokrasi dan Intelektualisme.

Kawasan situs manusia purba Sangiran di wilayah Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, kaya potensi seni, budaya, dan kriya. Kekayaan warisan budaya ini perlu didekatkan kepada masyarakat luas agar membangkitkan rasa bangga yang kemudian meluas menjadi motivasi untuk berkreasi sehingga mendatangkan keuntungan yang meningkatkan kesejahteraan umum.

Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi  bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sragen dan Pemerintah Kabupaten Karanganyar mempersipkan penyelenggaraan SangiRUN Night Trail 2022. Penjelasan lengkap bisa dibaca di Kolaborasi Olahraga dan Partipasi Masyarakat Berdayakan Warisan Budaya.

Observatorium Bosscha yang berlokasi di Lembang, Jawa Barat adalah observatorium astronomi modern pertama di Asia Tenggara, yang berkatnya pengamatan langit dari bumi dapat mendukung pengembangan astrofisika dalam topik bintang, namun kini terancam polusi cahaya.

Observatorium Bosscha (dahulu dikenal sebagai Bosscha Sterrenwacht) dibangun atas inisiasi Karel Albert Rudolf (K.A.R.) Bosscha. Dibantu kemenakannya, R.A. Kerkhoven dan seorang astronom Belanda, Joan George Erardus Gijsbertus Voûte, Bosscha menghimpun para peminat dan membentuk perkumpulan untuk merealisasikan ide membangun observatorium. Kisah lengkap bisa dibaca di Langit dari Bumi di Observatorium Bosscha dan Ancaman Polusi Cahaya.

Pembahasan semua topik di atas bisa dibaca hingga tuntas di kanal Espos Plus. Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan pembahasan dengan sudut pandang tajam, komprehensif, dan berdata lengkap. Konten premium menyajikan analisis mendalam atas suatu topik. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya