SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Antara)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, masih menunggu Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) tentang penetapan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM untuk wilayah Soloraya.

Seperti diketahui, PPKM level 3 Soloraya yang ditetapkan akhir Agustus lalu berakhir pada Senin (6/9/2021). Gibran memprediksi Soloraya bertahan di Level 3. Hal tersebut didasari masih stabilnya jumlah kasus baru Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami masih menunggu Instruksi Menteri Dalam Negeri yang menetapkan level PPKM pada Selasa [7/9/2021]. Informasinya masih Level 3. Ya, berarti enggak banyak perubahan dibanding pekan lalu. Enggak mungkin kalau naik ke Level 4, masih di Level 3, ya doakan semoga menuju Level 2,” katanya kepada wartawan seusai rapat evaluasi PPKM di Balai Kota, Senin (6/9/2021).

Baca Juga: Giliran Poster Tempel Kritik Pemerintah Marak di Solo, Begini Isi Tulisannya

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan evaluasi sementara terhadap PPKM level 3 di Kota Solo, Gibran menilai sudah cukup baik. Salah satunya pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di beberapa sekolah yang ia tinjau.

Seluruh siswa dan guru antusiasme mengikuti PTM. “Ada yang muridnya malah sudah divaksin semua. Ini saya yakin aman kok, tadi saya ke PAUD Nur Hidayah, SMP dan TK Warga, aman semua. Murid dan guru antusias semua,” bebernya.

Apabila status PPKM Solo masih Level 3, Gibran menegaskan belum ada pelonggaran lagi yang sifatnya signifikan. Aturan masih serupa dengan pekan lalu. Utamanya soal PTM pelajar dan mahasiswa yang sudah dimulai pada pekan ini. “Nanti sekolah-sekolah yang kami izinkan untuk PTM akan ditambah,” ucap Gibran.

Baca Juga: Berisik sampai Dini Hari, 60 Motor Berknalpot Brong Disita Polisi di Solo

Kekebalan Komunal

Ia mengimbau sekolah yang ingin melaksanakan PTM tetap mengajukan izin ke Satgas Covid-19 agar terpantau. “Penting ini lho, kalaupun ada yang enggak bisa PTM, sekolah kan tetap bisa menggelar pembelajaran jarak jauh [PJJ], siswa bisa mengikuti,” imbuh Gibran.

Gibran juga mendorong seluruh sekolah baik swasta maupun negeri untuk memulai PTM. Jika masih ada orang tua siswa yang belum yakin mengirimkan putra-putrinya ke sekolah karena belum divaksin, tidak perlu khawatir karena vaksinasi adalah kekebalan komunal.

Baca Juga: Nekat Gelar Hajatan di Rumah, 3 Warga Solo Didatangi Satpol PP

“Kalau guru-guru dan stafnya sudah divaksin otomatis siswanya sudah aman. Kalau perguruan tinggi [PT] yang mengajukan baru UNS [Universitas Sebelas Maret Solo], sedangkan UMS [Universitas Muhammadiyah Surakarta] baru Oktober,” jelasnya.

Ihwal keinginan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang ingin agar aturannya dibuat seperti mal, Gibran mengaku bakal membicarakannya dengan pihak terkait, termasuk menambah kapasitas pertemuan dan pernikahan. “Nanti kami coba kaji dulu ya. untuk meeting sama wedding. Tadi sudah sedikit kami longgarkan tapi ya memang masih terbatas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya