SOLOPOS.COM - Jalan Pramuka, Wirun, Mojolaban sepi pada hari kedua penutupan Jembatan Mojo, Selasa (27/9/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Hari kedua usai penutupan Jembatan Mojo pada Senin (26/9/2022) lalu lintas di wilayah Kabupaten Sukoharjo terpantau ramai lancar, Selasa (27/9/2022).

Namun, pengendara jalan dimintai menghindari lintasan di Simpang Telukan karena rawan penumpukan kendaraan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo, Toni Sri Buntoro, mengatakan tidak ada penumpukan kendaraan seperti pada Senin sebelumnya. Menurutnya lalu lintas kendaraan yang sempat menumpuk di Jembatan Bacem hingga Simpang Telukan Senin lalu tidak ditemukan hari ini.

“Evaluasi manajemen rekayasa lalu lintas [MRLL] hari ini durasi [traffic light] dari timur ditambah. Lalu ada penambahan tulisan imbauan untuk menghindari lintasan Simpang Telukan,” terang Toni dalam sambungan telepon, Selasa.

Dia mengatakan telah mempatkan personel dari Dishub dibantu dengan Satlantas untuk mengurai kalau ada kemacetan. Namun hingga sore pukul 16.00-17.00 WIB lalu lintas terpantau lancar.

Baca juga: Lalin di Jembatan Jurug ke Arah Barat Belum Terdampak Penutupan Jembatan Mojo

“Tetapi tidak tahu nanti kalau pukul 19.00-20.00 WIB [ada kemacetan atau tidak]. Hari ini ada enam orang di Telukan untuk konsentrasi arus yang lain di Pasar Nongko, Pasar Bekonang, Tugu Bendo dan Jalur Ciu tidak ada penumpukan,” jelas Toni.

Sementara Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan pihaknya juga telah menempatkan personel di jembatan sasak mengingat penumpukan pengendara dan keselamatan di jalur tersebut karena penutupan Jembatan Mojo.

“Kami siapkan delapan personel Polsek Mojolaban bekerjasama dengan Koramil dan perangkat kecamatan dan desa setempat. Sebenarnya jembatan sasak ini tidak direkomendasikan untuk digunakan, karena dari segi keselamatannya yang sangat minim,” terang kapolres.

Namun menurutnya dalam kondisi darurat jembatan sasak ini masih dimaklumi, asalkan harus tetap diimbangi dengan sarana prasarana yang memadai dalam meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.

Kapolres mengimbau kepada pengelola untuk menghentikan operasional jembatan sasak apabila debit air Sungai Bengawan Solo meningkat. Selain itu, apabila pengguna penyeberangan meningkat, supaya diatur  atau pun dibatasi jumlah  orang yang akan melintasi jembatan.

Baca juga: Jembatan Mojo Resmi Ditutup Sementara, Sejumlah Pengendara Motor Kecele

“Pengelola juga harus menyediakan peralatan penyelamatan seperti pelampung dan tambang. Dan jika ada hal-hal yang tidak diinginkan supaya segera melapor ke Polsek ataupun Koramil Mojolaban,”kata Kapolres.

Sementara salah satu karyawan rumah makan di Mojolaban, Sukoharjo, Rizal mengatakan akibat penutupan Jembatan Mojo Sukoharjo itu kini warungnya sepi. Dia juga menduga penutupan jembatan itu justru akan molor dari waktu yang telah ditentukan.

“Dua hari ini sih sepinya, yang lewat sini [Jalan Pramuka, Wirun, Mojolaban] juga lebih sedkit jadi kemungkinan yang mampir juga dikit. Ini kayaknya penutupannya juga molor nanti,” keluh Rizal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya