SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sepuluh hari pertama
bulan Ramadan telah kita lalui dengan beragam ibadah, mulai dari
puasa, saalat tarawih, tadarus Alquran, zikir, doa dan sebagainya.
Mudah-mudahan semuanya diterima oleh Allah Swt. Sekarang kita telah
berada di 10 hari yang kedua. Hal ini berarti kita mulai memasuki
tahap kedua dari tiga tahap proses puasa Ramadan yang harus dijalani
dengan berbagai rangkaian ibadah dan amal-amal kebaikan di dalamnya.

Evaluasi tentu saja harus
dilakukan jika menginginkan terjaganya amal ibadah dan kebaikan yang
sudah kita lakukan di tahap yang pertama dan lebih meningkat lagi di
tahap yang kedua ini. Allah Swt berfirman, “Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang sudah dilakukannya untuk esok hari; dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mengawasi apa pun yang
kalian kerjakan.” (QS. al-Hasyr/59:18).

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Sudah menjadi sifat yang
melekat pada kepribadian orang-orang yang beriman untuk senantiasa
melakukan evaluasi terhadap amal apa pun yang dilakukannya. Hal ini
dilakukan dalam upaya penyempurnaan kualitas iman dan menjaga
keberlangsungan aktivitas takwa untuk mewujudkan keberuntungan dan
kebahagiaan hidup di akhirat. Hasil dari evaluasi akan
ditindaklanjuti dengan aktivitas bertakwa kembali sebagai bentuk
kesinambungan amalnya sehingga meningkatkan kualitas diri orang-orang
beriman di sisi Allah Swt. “Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa,”
(QS. al-Hujurat/49:13).

Apa yang mesti
dievaluasi? Luruskan kembali niat kita, barangkali sempat bengkok dan
menyimpang dari prinsip keikhlasan. Lalu, cermati juga sejumlah
ritual ibadah yang kita lakukan, baik ibadah yang wajib maupun
ibadah-ibadah yang sunah seperti : salat, puasa, tadarus Alquran,
shadaqah dan zakat dan sebagainya. Jangan lupa, pelihara juga
hubungan baik kita dengan tetangga khususnya dan manusia umumnya.

Kepedulian untuk menolong
dan membantu orang lain yang membutuhkan juga lebih ditingkatkan.
Pemeliharaan lingkungan yang kondusif dengan keimanan, ibadah dan
amal kesalihan tentu saja harus terus-menerus dilakukan karena hal
itu akan sangat membantu kita mewujudkan, merawat dan meningkat
kualitas kemanusiaan dan penghambaan diri kita kepada Allah Swt.

Prinsipnya, jaga dan
terus lakukan upaya peningkatan kualitas pelaksanaan ibadah dan amal
kebaikan di 10 hari kedua bulan Ramadan ini. Sebab keberhasilan di
tahap kedua ini akan menentukan pencapaian keberhasilan di tahap yang
paling menentukan, yakni tahap ketiga (10 hari terakhir di bulan
Ramadan). Bacalah dengan seksama kisah-kisah para sahabat dan
orang-orang saleh terdahulu dalam mengisi bulan Ramadan dengan ibadah
dan amal-amal ketaatan. Kisah-kisah tersebut akan menumbuhkan
motivasi sekaligus menginspirasi kita sehingga selalu bersemangat dan
bergairah dalam beribadah kepada Allah SWT, khususnya di bulan
Ramadhan.

Disebutkan dalam sebuah
riwayat, Imam Bukhari dalam sebulan Ramadan bisa mengkhatamkan
Alquran sebanyak 30 kali. Riwayat lain menyebutkan bahwa dalam satu
bulan Ramadan, Imam Syafi’i pernah mengkhatamkan Alquran hingga 60
kali. Subhaanallaah…tentu hal tersebut merupakan pencapaian
prestasi ibadah yang luar biasa dan hanya bisa dicapai oleh
orang-orang bersungguh-sungguh dalam mengisi hari-harinya sebagai
hamba Allah Swt dan bukan menjadi hamba dunia dan hawa nafsunya.

Mereka memahami betapa
Ramadan merupakan miniatur kehidupan dunia yang ada awal dan
akhirnya, dan keadaan terakhir sebelum mereka meninggalkan dunia
menjadi penentu nasib dirinya di hadapan Allah Swt. Rasulullah Saw
bersabda, “Sesungguhnya amal itu ditentukan pada bagian akhirnya
(innamal a’maalu bil khawaatiim),” Oleh karena itu, di
bagian akhir Ramadan Rasulullah Saw semakin bersungguh dalam
melakukan ibadah dan amal kebaikan, lebih dari hari-hari sebelumnya.

Hal ini pernah
dikemukakan oleh istri beliau yakni ‘Aisyah radliyalloohu’anhaa :
“Apabila telah tiba sepuluh hari yang terakhir di bulan Ramadan,
Rasulullah Saw mengencangkan kain sarungnya (yakni lebih
bersungguh-sungguh dalam beribadah), menghidupkan malam-malamnya dan
membangunkan keluarganya,”

Selamat menjalani ibadah,
ketaatan dan amal-amal kebaikan di 10 hari yang kedua ini.
Mudah-mudahan, dengan demikian, akan mengantarkan kita kepada
keberhasilan menjalani 10 hari terakhir di bulan Ramadan sehingga
kita menjadi manusia beruntung dengan memperoleh kemuliaan Ramadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya