SOLOPOS.COM - Sejumlah karyawan pabrik di Semarang tengah mengevakuasi motor yang terendam banjir rob, Jumat (27/5/2022). (Solopos.com-Dickri Tifani Badi)

Solopos.com, SEMARANG — Banjir rob yang melanda kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, sejak Senin (23/5/2022), memberikan dampak merugikan bagi karyawan pabrik di wilayah tersebut. Mereka harus rela merogoh uang yang tidak sedikit guna memperbaiki barang-barang yang terendam rob, terutama sepeda motor.

Guna mengevakuasi sepeda motor yang terendam banjir rob, karyawan pabrik di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pun harus rela menyewa jasa perahu. Untuk sekali sewa, mereka harus rela merogoh uang Rp50.000. Belum lagi biaya servis sepeda motor yang mengalami kerusakan setelah terendam air rob selama beberapa hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang karyawati perusahaan garmen di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Ita, mengaku sejak Senin lalu, sepeda motornya terendam rob di parkiran. Ia pun baru bisa memindahkan kendaraannya itu pada Jumat (27/5/2022).

Meski demikian, saat hendak dipindahkan sepeda motor masih terendam rob. Oleh karenanya, mau tak mau ia pun harus menyewa jasa perahu untuk mengangkut motor kesayangannya itu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Perahu ini untuk mengangkut motor keluar dari pelabuhan. Karena masih tinggi airnya, jadi risiko kalau didorong,” terang Ita kepada Solopos.com, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Banjir Rob Surut, Pekerja Pabrik Evakuasi Motor dari Pelabuhan Semarang

Ita mengaku kendaraan miliknya itu masih terbilang baru dan dibeli secara tunai sejak setahun lalu. Akibat terendam rob, motor karyawati pabrik garmen di Semarang itu pun macet. “Kata montir kendaraan saya mati total,” ucapnya.

Ita mengaku sebelumnya, tepatnya dua hari lalu, dirinya yang sempat dievakuasi karena terjebak rob. Namun kini giliran motornya yang gantian dievakuasi. Hal itu membuat perasaannya senang dan sedih, hingga trauma.

“Dua hari lalu saya dievakuasi, sekarang saya mengevakuasi kendaraan saya,” jelasnya.

Baca juga: Banjir Rob Pekalongan Rendam Ribuan Rumah, 364 Warga Masih Mengungsi

Setalah evakuasi motornya, ia memperkirakan biaya untuk servis kendaraan kesayangannya, yakni hampir Rp 1 juta. “Kendaraan ini juga satu-satunya, jadi mau tak mau harus diperbaiki,” paparnya lembut.

Kondisi serupa juga dialami Sholeh. Namun, warga Kaligawe Semarang itu memilih tak memperbaiki motornya yang telah terendam banjir rob sejak beberapa hari lalu.

“Paling saya rosokan, kondisinya sudah seperti ini,” akunya sembari menunjuk motor jenis bebek keluaran tahun 2000 itu.

Sholeh pun menilai banjir rob yang melanda Semarang tahun ini terbilang paling parah. “Kali ini memang paling besar. Saya sudah bekerja lima tahun di pelabuhan, tapi ini yang paling parah,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya