Solopos.com, BOYOLALI -- Proses evakuasi mayat mayat laki-laki yang ditemukan dalam kondisi setengah gosong di lereng Gunung Merbabu jalur pendakian Ngagrong, Kecamatan Gladagsari, Boyolali, Kamis (31/10/2019), butuh waktu hampir 24 jam.
Mayat itu awalnya ditemukan lima orang warga Desa Kembangkuning, Kecamatan Cepogo, saat mendaki guna memasang pipa saluran air. Kelimanya adalah Ngatno, 40, Marsudi, 50, Supri, 27, Sumarno, 25, dan Joko, 30.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sukarelawan Ampel Rescue, Harnowo, mengatakan mayat ditemukan pertama kali sekitar pukul 14.30 WIB saat lima orang warga Kembangkuning dan sejumlah warga turun setelah selesai memasang pipa di kawasan puncak Merbabu.
BMKG: Awan Tumbuh, Cuaca Panas Tinggalkan Indonesia
Mereka turun melewati sabana 1 Ngagrong. Saat itu di tepi jurang, mereka melihat sesosok mayat sudah tergeletak dengan kondisi sebagian tubuh terbakar.
Saat itu mayat dalam kondisi terlentang dan sebagian tubuh bagian atas terbakar. Setelah turun dan melaporkan penemuan mereka, mayat baru berhasil dievakuasi turun Jumat (1/11/2019) sekitar pukul 15.00 WIB.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan proses evakuasi mayat laki-laki itu berjalan lancar. Jenazah diturunkan melalui jalur pendakian Merbabu via Selo.
Hasil Sementara Pilkades Sukoharjo: 2 Petahana Tumbang
“Lokasinya [jenazah] cukup mudah dijangkau dan berada tak jauh dari jalur pendakian Merbabu,” ujar Yoyok, sapaan akrabnya.
Selanjutnya, jenazah dibawa ke RSUD Pandan Arang Boyolali untuk proses selanjutnya. Kasubag Humas Polres Boyolali AKP Eddy Lillah mewakili Kapolres Boyolali AKBP Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan masih menangani jenazah tersebut.
Polres belum bisa memastikan penyebab kematian korban. “Apakah karena adanya kekerasan atau tidak masih kami selidiki lagi,” ujar Eddy.
Kepolisian belum dapat memastikan identitas dan penyebab kematian jenazah tersebut. Saat ini polisi masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit.