SOLOPOS.COM - Ilustrasi wisata ganja. (travelmole.com)

Solopos.com, AMSTERDAM — Pemerintah Belanda tidak pernah melegalkan ganja. Namun, Negeri Kincir Angin itu mengizinkan penjualan produk ganja dalam jumlah kecil yakni tidak lebih dari 5 gram. Wisata ganja pun menjadi salah satu destinasi andalan yang bisa dinikmati wisatawan di kedai kopi di Kota Amsterdam.

Forbes melaporkan Amsterdam menampung lebih dari 5 juta turis setiap tahun. Sekitar 1,5 juta dari mereka atau 23,4% mengunjungi 164 kedai kopi di Ibu Kota Belanda itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebuah survei pada 2019 yang melibatkan 1.161 turis asing berusia 18 hingga 35 tahun menyebutkan kedai kopi menjadi faktor penting dalam mendorong atau memotivasi wisatawan untuk berkunjung ke Amsterdam. Berita selengkapnya bisa dibaca di Diserbu Pelancong, Wisata Ganja di Kedai Kopi Kian Ngetren di Amsterdam.

Ekspedisi Mudik 2024

Dua Risiko Tsunami Pantai Selatan Yogyakarta

Berdasarkan hasil penelitian, deretan pantai di Yogyakarta terbagi menjadi dua zona risiko tsunami sesuai jenis pantainya. Pantai Selatan Pulau Jawa memang berpotensi dilanda tsunami, lantaran keberadaan zona megathrust selatan Jawa yang merupakan bagian dari zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia.

Baca Juga: Pasang Surut Pemanfaatan Biogas Sebagai Sumber Energi Alternatif

Megathrust merupakan gempa besar di atas M8 yang terjadi di daerah subduksi akibat sesar naik sehingga berpotensi terjadi tsunami. Barat Sumatera, Selatan Jawa sampai Bali adalah zona subduksi pertemuan lempeng benua Asia dan Australia. Berita selengkapnya bisa dibaca di Dua Risiko Tsunami Pantai Selatan Yogyakarta.

Masyarakat Adat Tak Menentang IKN Nusantara, Mereka Butuh Pengakuan

Masyarakat adat di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, tidak pernah punya niat menentang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Mereka butuh pengakuan dan pelindungan.

Masyarakat adat di sana hanya ingin dilibatkan dalam pengambilan keputusan sehingga mereka memahami posisi mereka dan pemerintah juga memahami keinginan dan harapan suku-suku yang berdiam di kawasan IKN Nusantara dan sekitarnya. Berita selengkapnya bisa dibaca di artikel Masyarakat Adat Tak Menentang IKN Nusantara, Mereka Butuh Pengakuan.

Baca Juga: Studio Lokananta Saksi Penyebarluasan Seni Pertunjukan Surakarta

Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan sudut pandang khas dan pembahasan mendalam dengan basis jurnalisme presisi. Membaca konten premium akan mendapatkan pemahaman komprehensif tentang suatu topik dengan dukungan data yang lengkap. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium di kanal Espos Plus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya