SOLOPOS.COM - Seorang anak tengah bermain skuter listrik di kawasan Malioboro, Kota Jogja, beberapa waktu lalu. (Solopos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SOLO — Pada data daftar partai politik berbadan hukum yang disampaikan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H. Laoly kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) bertanggal 17 Februari 2022 tercantum Partai Mahasiswa Indonesia.

Berdasarkan data kepengurusan partai politik per 21 Januari 2022 tertera Eko Pratama sebagai Ketua Umum Partai Mahasiswa Indonesia, Mohammad Al Hafiz sebagai Sekertaris Jenderal, dan Muhammad Akmal Mauludin sebagai Bendahara Umum.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Partai Mahasiswa, Gerakan Moral Kecendekiaan, dan Biaya Politik Mahal

Partai politik ini teregistrasi dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-6.AH.11.01 Tahun 2022 pada 21 Januari 2022. Partai itu berada pada urutan ke-69 dalam daftar partai politi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Alamat sekretariat di Jl Duren Tiga Raya Nomor 19D, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan dengan kode pos 12760.

Asal Usul Jalan Malioboro dan Kajian Pasca Relokasi PKL

Dua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Yogyakarta menggelar kajian mengenai relokasi seribuan pedagang kaki lima (PKL) dari Jalan Malioboro ke Teras 1 Malioboro di bekas Gedung Bioskop Indra dan Teras 2 Malioboro di bekas Kantor Dinas Pariwisata DIY. Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut relokasi itu sudah direncanakan sejak 18 tahun lalu.

Baca Juga: Asal Usul Jalan Malioboro dan Kajian Pasca Relokasi PKL

Kedua BEM tersebut adalah Dewan Mahasiswa Justicia Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM KM Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Relokasi dilatarbelakangi rencana pengajuan Sumbu Filosofis Yogyakarta menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTB) di UNESCO. Teras Malioboro 1 dan 2 Jogja masih berada di kawasan Malioboro.

Ditemukan di China pada Abad ke-9, Petasan Jadi Tradisi dan Membudaya

Bubuk mesiu sebagai bahan peledak petasan ditemukan kali pertama di China pada abad ke-9. Oleh bangsa China. tradisi menyalakan petasan dibawa ke Indonesia. Walau termasuk barang berbahaya, penyalaan petasan menjadi tradisi dan membudaya di Indonesia sampai sekarang.

Baca Juga: Ditemukan di China pada Abad ke-9, Petasan Jadi Tradisi dan Membudaya

Aparat Kepolisian Sektor Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menangani kasus ledakan petasan yang melukai seorang bocah berusia 9 tahun hingga mengakibatkan jari tangannya hancur. Kapolsek Ngadiluwih AKP Iwan Setyo Budhi mengemukakan korban bernama DA (9). Korban yang tinggal di Desa Blabak, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, itu mengalami luka parah pada bagian jari tangannya setelah terkena ledakan petasan.

Tiga berita di atas merupakan konten yang bisa diakses secara premium di layanan Espos Plus. Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan sudut pandang khas dan pembahasan mendalam dengan basis jurnalisme presisi. Membaca konten premium akan mendapatkan pemahaman komprehensif tentang suatu topik dengan dukungan data yang lengkap. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium di kanal Espos Plus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya