SOLOPOS.COM - Mobil Esemka (Foto: Espos/Dwi Prasetya)

Mobil Esemka (Foto: Espos/Dwi Prasetya)

SOLO--Sebelum dibawa kembali ke Badan Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) Serpong untuk uji emisi ulang, prototipe mobil Esemka menjalani uji emisi di bengkel mobil Tiga Dara Mainline Dynolog Indonesia yang berlokasi di Grogol, Sukoharjo, Sabtu (24/3/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Pengembangan dan Operasional Solo Techno Park (STP), Gampang Sarwono, mengemukakan uji emisi di bengkel tersebut dilakukan setelah tim yang dibentuk STP melakukan sejumlah perbaikan.

“Yang diuji emisi hari ini tentu mesinnya karena pada saat uji emisi beberapa waktu lalu kan yang jadi masalah performa mesin yang ada kaitannya dengan emisi gas buang yang belum memenuhi standar. Uji emisi ini dilakukan setelah dilakukan beberapa pembenahan,” ujar Gampang ketika dihubungi Solopos.com melalui Ponselnya seusai mendampingi tim melakukan uji emisi mobil Esemka di bengkel tersebut, Sabtu (24/3/2012).

Gampang menyebutkan perbaikan dilakukan terutama di bagian electronic control unit (ECU) dan perangkat pemecah karbon berupa catalityc converter.

Data yang diperoleh Solopos.com, Sabtu, pada uji emisi gas buang, kecepatan Esemka yakni 60, 100, dan 120 kilometer (km)/jam. Pada kecepatan 60 km/jam, gas karbon monoksida (CO) adalah 0,19, 0,26, dan 0,93, dalam satuan persen/volume. Sedang gas hidro carbon (HC) yakni 58, 27, 26, dalam satuan ppm/volume.

“Saat kecepatan menjadi 100 kilometer per jam, CO dan HC nya naik. Tapi dinaikkan lagi menjadi 120 kilometer per jam, CO dan HC nya turun,” paparnya.

Namun Gampang mengaku belum bisa menyimpulkan arti angka-angka itu. Sebab, satuan alat ukur yang digunakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan bengkel berbeda. Di bengkel yang menjadi lokasi uji emisi Esemka itu menggunakan satuan ppm/volume (HC) dan persen/volume (HO). Sedang di BPPT, satuan yang digunakan baik untuk HC dan HO adalah gram/km.

“Karena beda, maka akan dikonversi dulu. Saya bersama tim dari Akademi Teknik Warga (ATW) Solo akan mulai lembur menghitung,” katanya.

Gampang mengakui penghitungan tersebut cukup rumit, sehingga akan dibutuhkan waktu sekitar satu hingga dua hari ke depan.

“Kalau tidak Minggu, mungkin Senin kami perkirakan baru bisa selesai. Kemungkinan akan kami lembur,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya