SOLOPOS.COM - MOBIL ESEMKA--Mobil Esemka, Senin (28/5/2012) saat diangkut untuk diberangkatkan menuju Jakarta untuk menjalani uji emisi ke dua. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)


MOBIL ESEMKA--Mobil Esemka, Senin (28/5/2012) saat diangkut dan diberangkatkan dari Solo Techno Park (STP) Solo menuju Jakarta untuk menjalani uji emisi ke dua. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Peringatan Hari Kemerdekaan RI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2012 mendatang, ditarget dapat menjadi momentum pendeklarasian mobil Esemka sebagai mobil karya anak bangsa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu ditegaskan Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, saat ditemui seusai mengikuti upacara peringatan HUT ke-66 Pemerintah Kota (Pemkot) Solo di Stadion Maladi, Sabtu (16/6/2012).

“Saya target, tanggal 17 Agustus nanti, sudah dideklarasikan. Saya, Pak Wali (Walikota Solo, Joko Widodo-red) dan Pak Sekda (Sekretaris Daerah, Budi Suharto-red) pakai Esemka,” kata Rudy, sapaan akrabnya.

Rudy mengakui optimistis kali ini, mobil Esemka yang saat ini masih berada di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP), Tangerang, bakal lulus uji emisi. Hal itu menurut Rudy, berdasarkan grafik hasil prauji emisi yang dijalani mobil Esemka beberapa waktu lalu, yang dinilai cukup menggembirakan.

Walaupun saat pra-uji emisi tersebut, mobil Esemka masih menggunakan body hand made seberat 2,4 ton, sehingga tetap berpengaruh terhadap tingginya emisi gas buang. Bobot bodi mobil yang cukup berat itulah yang menjadi salah satu catatan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang mendampingi produksi mobil Esemka juga merekomendasikan pengurangan bobot mobil berjenis Sport Utility Vehicle (SUV) tersebut.

”Kemarin dengan bobot 2,4 ton, sudah dicoba untuk dinaikkan CO-nya satu koma sekian, HC-NOX-nya juga sudah bisa mencapai batas limit. Artinya jika bobot bodi mobil diperingan, dengan menaikkan CO-nya, tentunya HC-NOX-nya juga akan lebih kecil dari itu,” terang Rudy.

Menyiasati permasalahan berat bobot bodi mobil tersebut, Rudy mangatakan PT Solo Manufaktur Kreasi (PT SMK) telah menyiapkan body mobil full press dengan bobot yang jauh lebih ringan untuk dipasang saat mobil Esemka menjalani uji emisi. Dikatakannya, bobot mobil dengan body full press tersebut hanya sekitar 1,2 ton. “Jadi kalau bobot bodi mobil lebih ringan, diharapkan emisi gas buang yang dihasilkan juga bisa lebih ditekan,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya