Lepas dari misteri besar, apakah ketiga pria ini selamat atau tidak, keberhasilan mereka membobol sistem keamanan Alcatraz sungguh luar biasa. Lalu, seperti apa sosok ketiga pria yang berhasil melakukan pekerjaan itu?
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Frank Lee Morris, sosok yang dipercaya menjadi otak pelarian fenomenal tersebut, bisa dikatakan “pakar” dalam menembus sistem penjara, sebelum kedatangannya di Alcatraz. Bisa dikatakan, Morris menghabiskan seumur hidupnya untuk “berpetualang” dari satu penjara ke penjara lain.
Sejak bayi hingga remaja, Morris menghabiskan waktunya berpindah-pindah dari satu rumah asuk ke rumah asuh lainnya. Dia melakukan kejahatan pertamanya pada usia 13 tahun.
Hingga memasuki usia remaja, catatan kriminalnya di kepolisian mulai memanjang, mulai dari kejahatan kepemilikan narkotika hingga perampokan bersenjata. Hal itu membuatnya menjadi penghuni profesional dari sistem pemasyarakatan.
Morris menghabiskan tahun-tahun pertumbuhannya di sekolah khusus pelatihan anak laki-laki. Dia kemudian dinyatakan lulus dengan nilai tinggi.
Oleh para petugas penjara, Morris dikatakan memiliki kecerdasan superior. “Tiket”-nya untuk masuk Alcatraz diperolehnya berkat catatan yang mengesankan terkait upaya pelolosan dirinya dari penjara.
Bahkan dia mendapat julukan “kebebasan senapan” atas seluruh upaya melarikan dirinya, meskipun pada kenyataannya dia tak pernah menggunakan senjata untuk meloloskan diri. Hingga kahirnya para pejabat federal memutuskan perilakunya itu akan harus diakhiri, di The Rock.
Maka, pada 20 Januari 1960 Morris kali pertama menginjakkan kaki di Alcatraz dan resmi menjadi tahanan nomor AZ-1441. (Bersambung Bagian IV)
Dari berbagai sumber
Bagian II