SOLOPOS.COM - Beberapa saksi, termasuk Jessica Wongso (kanan), dalam rekonstruksi kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin setelah minum kopi di Olivier Cafe. (Istimewa/Detik.com)

Es kopi berujung maut membuka fakta baru. Jessica Wongso terlihat menggeser Jessica menggeser paperbag, gelas, dan mengeluarkan sesuatu dari tas.

Solopos.com, JAKARTA — Sidang kasus es kopi berujung maut memperlihatkan kondisi awal gelas kopi dan gestur terdakwa Jessica Kumala Wongso yang sibuk setelah pesanannya datang. Kesibukan itu terlihat dari zooming rekaman CCTV yang memperlihatkan gerakan meski dalam ukuran piksel.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam perbesaran CCTV yang posisinya menghadap meja 54 dari jarak 12 m, terlihat Jessica awalnya duduk di ujung kanan sofa. Namun pada pukul 16.23.37 WIB, Jessica beringsut ke tengah sofa dan mengambil posisi garis sejajar dengan CCTV dan tanaman hias.

“Benar-benar satu garis, namun gerakan tangan dan kepala terlihat,” kata ahli forensik digital Kepala Subbidang Digital Forensik Labfor Bareskrim Polri, AKBP M. Nuh, di PN Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016).

Tak lama kemudian, pukul 16.24.19 WIB, petugas kafe membawa kopi dan menaruhnya di depan terdakwa. Saat itu, gelas Mirna masih terlihat putih yang menandakan belum dicampuri kopi. Yang paling penting, terlihat bahwa sedotan masih terpisah dari gelas, bukan di dalam gelas seperti saat Mirna datang.

Server Olivier Cafe itu kemudian menyajikan kopi, menuang air panas, dan menempatkan tatakan. Dia menyelesaikan tugasnya dan kembali ke bar pada pukul 16.26.45 WIB.

Pada rentang waktu pukul 16.27-16.28 WIB, petugas lain bawa koktail yang ditempatkan di ujung meja yang lain, yakni sebelah kiri meja (kanan jauh Jessica). Petugas menata tempat dudukan menu dan menggesernya ke depan. Dari CCTV belakang meja, pukul 16.27 WIB, tayangan juga menampilkan hal yang sama.

Pada pukul 16.28.20, terdakwa mengambil centerpiece (dudukan menu). “Kopi masih di dekat dia [Jessica], tapi dudukan menu promo itu hilang, bergeser. [dudukan menu] Itu dengan tangan kiri diambil, dipindahkan ke ujung meja jauh,” katanya.

Pukul 16.28.40, terdakwa menggeser paperbag ke posisi sejajar atau urut berbaris menutup tengah meja dari pandangan CCTV depan. Sebelumnya, Jessica mengambil tatakan ke ujung meja kiri (kanan Jessica) dan digeser. Lalu, dia membuka tas sambil menoleh kanan-kiri.

“Pukul 16.29.50 WIB, terdakwa membuka tas, menoleh, buka tas, dengan kedua tangan. Ada beberapa waktu, tidak cepat, di ujung sofa dia meletakkan sesuatu di atas meja, di depan dia.”

Dari perbesaran tayangan CCTV, ada gerakan piksel yang menunjukkan tangan Jessica. Tangan kiri tetap di tasnya, sedangkan tangan kanannya bergeser ke dekat meja. “Meskipun terhalang sedikit sama kepala, tapi terlihat tangannya.”

Pukul 16.30.55 WIB, terdakwa membawa centerpiece itu ke ujung depan. Saat itu, terdakwa menoleh kanan-kiri beberapa kali, memegangi rambut dan menggerakkan kepala. “Paling jelas pukul 16.32.31 WIB. Ini kepala menoleh ke kiri, lihat ke kanan, kiri, tak hanya sekali.”

Pada pukul 16.33.13 WIB, Jessica menggeser gelas kopi yang tadi dekat dia ke ujung jauh sambil menoleh kanan kiri pegang rambut. Dua menit kemudian, pukul 16.33.53, dia memindahkan paperbag dengan kedua tangannya. Awalnya dua paperbag dipindahkan ke sebelah kanan Jessica, lalu kemudian ke belakang sofa. Berikutnya, paperbag ketiga langsung dipindah ke belakang sofa.

Saat itulah dia ambil sesuatu dari tas, namun belum ditayangkan gerakan itu dari CCTV belakang meja. Pada pukul 16.33.23, petugas mendatangi meja 54 dan saat itu sudah tak ada lagi paperbag di meja.

Jessica kemudian menggeser posisi kembali ke ujung sofa sehingga terlihat oleh CCTV terlihat karena tidak lagi sejajar dengan tanaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya