SOLOPOS.COM - Jessica Wongso di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/1/2016). Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum memeriksa Jessica terkait kematian Wayan Mirna Salihin yang meninggal dunia karena sianida dalam es kopi Vietnam yang diminumnya di Olivier Cafe Grand Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara/dok)

Es kopi berujung maut di persidangan masih diwarnai bantahan kubu Jessica. Namun ayah Mirna menyatakan nantinya ada senjata ampuh untuk membuktikannya.

Solopos.com, JAKARTA — Di luar sidang kasus es kopi berujung maut dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso, kedua kubu kembali beradu opini. Pengacara Jessica, Otto Hasibuan, menyebut Jessica tak punya catatan kriminal di Australia. Sedangkan ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin, menyebut senjata pamungkasnya belum keluar.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Dermawan datang beserta suami dan kembaran Mirna hadir di sidang lanjutan Jessica. Menanggapi bantahan tim pengacara Mirna bahwa jaksa sekonyong-konyong menyebut Jessica memasukkan racun ke gelas yang disediakan untuk Mirna padahal tak disebutkan Jessica membawa racun. Menurutnya, penegak hukum sudah profesional.

“Polisi sudah profesional, cuma kita belum keluarkan senjata ampuh. Ya itu, nanti kelihatan bagaimana Jessica meracun itu, nanti kalian akan lihat juga, [kalau sudah lihat, nanti semua bilang] oh gitu,” kata Darmawan seusai persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2016).

Darmawan juga menyebut Jessica pengecut, membunuh anaknya dengan racun dan tak mau mengakui perbuatannya. “Dia pengecut, dia pakai racun, jahat sekali, dia bisa bunuh macam-macam loh. Negara punya aparat, apa itu berbahaya, enggak boleh itu, harus, jangan didiamin soal ini,” kata Darmawan.

Darmawan menjelaskan, perbuatan Jessica ini bisa berdampak fatal dan sangat berbahaya. “Mirna sudah meninggal, saya mau maksa Jessica mau mati ngapain sih. Tapi kejahatan dia ini sangat berbahaya dan akan fatal. Nih apa lagi teman-teman di kepolisian, kalau diracunin minuman bagaimana pada mati. Sama teror dan segala macam,” jelas Darmawan.

“Kasus Mirna ini dia biarin jadi martir deh. Satu meninggal anak saya, jangan yang lain nanti kena. Sadis begitu, ngumpet. Kalau berani tusuk enggak apa-apa. Ngaku nih gue bunuh, Om. Ya udah mau ngapain gitu jagoan dia,” jelasnya.

Darmawan menambahkan, bila sidang lanjut ke pokok perkara maka jaksa akan menghadirkan ahli ITE untuk menjelaskan mengenai bagaimana Jessica meracuni Mirna. “Percuma kita panjang lebar. Kita cuma perlu ngomong bagaimana meracuni saja. Itu yang penting, nanti kita buktikan. Itu nanti ada ahli ITE katanya dari kejaksaan, kalau perlu nanti pake TV yang baguslah, biar dilihat sama masyarakat khalayak ramai,” tutupnya.

Sementara itu, Otto Hasibuan menyebut tak ada catatan kriminal Jessica di Australia. Catatan itu sering diungkap dan pernah dikonfirmasi oleh polisi. “Kami sudah berkoordinasi dengan lawyer di sana, Australia. Ternyata selama di sana tidak ada kriminalitas Jessica,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya