SOLOPOS.COM - Saksi yang juga sahabat Mirna, Hanie Juwita Boon (kanan), bersama sejumlah pegawai kafe Olivier mengikuti rekonstruksi kejadian kasus kematian Wayan Mirna Salihin dalam persidangan dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Kuasa hukum Jessica sempat mempertanyakan keberadaan sedotan yang dinilai merupakan salah satu fakta perjalanan sianida di kopi Mirna. (JIBI/Solopos/Antara/Yudhi Mahatma)

Es kopi berujung maut kian terlihat puzzlenya, meski potongannya ada yang hilang.

Solopos.com, JAKARTA — Saksi ahli forensik digital yang merupakan Kepala Subbidang Digital Forensik Labfor Bareskrim Polri, AKBP Muhammad Nuh, mengakui analisis CCTV hampir seluruhnya bisa untuk menyusun puzzle kasus es kopi berujung maut. Namun, dia memastikan hal itu bukan berarti tidak bisa menunjukkan siapa pelakunya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu ditegaskan oleh Nuh dalam kesaksiannya menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum (JPU). “Apakah dengan CCTV ini puzzle huruf A seperti analogi Ahli tadi itu komplit? Utuh?” tanya jaksa.

“Hampir semuanya utuh,” jawab Nuh. Baca juga: Jessica Tertangkap CCTV Garuk Paha Kanan.

Sebelumnya, Nuh mengibaratkan digital forensik yang dia lakukan dalam kasus ini seperti menyusun puzzle huruf A. Dia mengakui dari pecahan puzzle itu, ada yang tidak tidak utuh. Namun, hal itu tidak menghalangi terbentuknya huruf A tersebut.

“kalau puzzlenya hilang sedikit, itu tetap bisa dilihat sebagai huruf A,” katanya dia. Baca juga: Tertangkap CCTV! Jessica Geser Paperbag, Gelas, dan Keluarkan “Benda” dari Tas.

Salah satu hal yang dia maksud dengan potongan yang tidak ditemukan adalah ketika Jessica memasukkan sianida ke gelas es kopi Wayan Mirna Salihin. Dalam CCTV dari arah depan (12 m dari meja 54) pukul 16.29 WIB, Jessica membuka tas. Sayangnya, gerakan yang terlihat adalah gerakan piksel sehingga tak diketahui benda apa yang diambil dari dalam tas.

“Tangannya hilang sebelah kanan, ada keping yang tidak begitu kita dapatkan, yaitu ketika terdakwa menabur sianida. Tapi bukan berarti tidak terlihat. Kalau puzzlenya hilang sedikit, itu tetap bisa dilihat sebagai huruf A,” jelas Nuh.

Dia menjelaskan bahwa rangkaian CCTV itu sangat kaya untuk dianalisa. “Untungnya ada rekaman cctv, rangkaian momen sangat lengkap dan kaya untuk dianalisa.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya