SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Kota Solo, Jawa Tengah, tanpa mencicipi berbagai kuliner khasnya. Ada beragam sajian kuliner tradisional legendaris yang masih eksis sejak dulu sampai saat ini. Salah satu yang cukup populer adalah es gempol pleret.

Meski diklaim sebagai minuman tradisional khas Solo, nyatanya es gempol pleret cukup langka di Kota Bengawan. Es gempol pleret memiliki rasa yang gurih dan manis karena kuahnya terbuat dari santan dipadu dengan gula jawa cair atau biasa disebut juruh. Lantas, tahukah Anda kenapa namanya es gempol pleret?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dihimpun dari berbagai sumber, Senin (29/7/2019), es gempol pleret berisi adonan tepung beras yang bernama gempol dan pleret. Gempol dibuat dari tepung beras yang telah direndam, kemudian dikepal kecil-kecil dengan jempol kemudian dikukus. Proses mengepal dengan jempol inilah yang mencetuskan nama gempol pada makanan tersebut.

Sementara pleret sebenarnya sama dengan gempol yang dikukus. Namun, setelah dikukus pleret dibentuk dengan cara di-pleret atau dipelintir dan diberi gula jawa sebagai pemanis. Proses memelintir itulah yang membuatnya disebut pleret.

Seporsi es gempol pleret biasanya ditambahi cendol saat disajikan. Perpaduan antara gempol dan pleret yang gurih dengan kuah santan manis membuat es ini terasa sangat lezat. Gula jawa memang biasa dipakai diberbagai olahan kuliner tradisional.

Seporsi es gempol pleret biasanya dijual seharga Rp7.000. Anda bisa menemukan kuliner Solo legendaris ini di sekitar Keraton atau Pasar Gede. Sebab, jarang ada penjual es gempol pleret yang menjajakan dagangannya dengan gerobak dan berkeliling kampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya