Es Cokelat Cocol di Sukoharjo, Minuman Tren dan Bisa Raup Rp1,2 Juta per Hari

Solopos.com, SUKOHARJO–Es cokelat cocol Sukoharjo berlokasi di Jl. Brigjen Katamso No. 63, Bangsan RT 001/RW 001, Kecamatan Sukoharjo, menawarkan minuman cokelat dengan roti yang sedang tren di kalangan anak muda.

Pengunjung dapat menikmati secangkir es cokelat dipadu dengan roti. Cara penyajiannya dengan gelas aluminium sehingga menjadi ciri khas tersendiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Karyawan Es Cokelat Cocol Sukoharjo, Adi, mengatakan untuk satu porsi es cokelat dengan roti dijual Rp8.000.

Sebelum membuka usaha di Sukoharjo, ia bersama pemilik, Berlian, mengaku sebelumnya akan membuka usaha di Karanganyar.

“Sebenarnya ini [Es Cokelat Cocol] mau di Karanganyar, tapi sudah ada, di alun-alun Karanganyar sudah ada dua,” kata Adi.

Namun karena tidak menemukan tempat yang strategis, akhirnya memutuskan membuka usaha Es Cokelat Cocol di Sukoharjo.

Es Cokelat Cocol Sukoharjo dapat dinikmati setiap hari mulai pukul 10.30 WIB hingga 17.00 WIB.

Adi mengatakan pemilik baru saja membuka kedai es cokelat kurang lebih tiga bulan. Pemilik, Berlian, membuka usaha seusai Iduladha.

Tiap hari, Adi dan karyawan dapat menjual kurang lebih  5 kg cokelat menjadi 150 gelas hingga 200 gelas. Ia mengaku mendapat omzet kotor hingga Rp1.200.000 dalam sehari dengan rata-rata pelanggan adalah anak sekolah.

“Pagi hingga siang anak sekolah yang pulang, nongkrong di sini, kalau sore biasanya anak muda yang jalan-jalan,” lanjut Adi.

Ia bersama pemilik mengaku memilih es cokelat sebagai peluang usaha karena menjanjikan.

“Menjanjikan, karena lagi viral-viralnya, maka es cokelat ini yang dipilih,” lanjut Adi.

Pelanggan Es Cokelat Cocol Sukoharjo, Erisa, mengetahui tempat tersebut karena pernah lewat beberapa kali dan dari Instagram, namun belum berkesempatan untuk mampir.

“Dulu tempatnya tidak di sini, di sekitaran Jalan Veteran, Sukoharjo, akhir-akhir ini di Instagram viral, kemudian lihat postingan teman-teman akhirnya pengen nyoba, kesana tidak ada, ternyata pindah ke sini [lokasi baru],” kata Erisa.