Solopos.com, SOLO – Erupsi Gunung Krakatau pada 1883 menjadi salah satu bencana alam terdahsyat di dunia. Erupsi ini memicu terjadinya gelombang tsunami setinggi 36 meter di Merak, merenggut 36.417 korban jiwa dan membuat cahaya matahari redup selama hampir setahun akibat abu vulkanik menyelimuti atmosfer.
Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berlokasi di perairan Selat Sunda antara Provinsi Banten dan Lampung kembali menunjukkan aktivitasnya, Rabu (6/7/2022). Gunung yang ini meletus sampai ketinggian 157 meter.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.