SOLOPOS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir siap membangun ekosistem perikanan Indonesia lewat kolaborasi antara BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, hingga Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI).

Erick mengatakan nelayan memegang peran penting bagi masa depan ekonomi serta kedaulatan pangan bangsa. Erick menyebut 54 persen asupan protein nasional merupakan kontribusi nelayan melalui produk ikan dan makanan laut lainnya.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Erick Thohir juga bakal mendorong BUMN seperti Himbara, Perindo, Perinus, hingga PNM untuk terlibat dalam ekosistem perikanan tersebut. “Tantangan di sektor perikanan sangat kompleks, kita harus ikut perubahan, kalau kita berdiam diri, kita tidak akan ke mana-mana,” ujar Erick saat menjadi narasumber dalam Munas IV KNTI bertajuk “Aksi Kolaborasi Pemenuhan Hak Nelayan Tradisional menuju Indonesia yang Mandiri, Adil, Makmur, dan Lestari” di Gedung Smesco Tower, Jakarta, dalam keterangan yang diterima Solopos.com pada Selasa (19/7/2022).

Baca Juga: Jokowi Apresiasi Kesuksesan Kementerian BUMN Mentransformasikan Sarinah

Dengan luas dan beragamnya kondisi perairan Indonesia, ucap Erick, Indonesia memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Erick mengatakan potensi perikanan darat Indonesia sebesar tiga juta ton per tahun, sedangkan potensi perikanan laut mencapai 12,54 juta ton per tahun

“Maka, nelayan Indonesia tidak boleh jadi ayam yang kelaparan di lumbung padi. Dengan potensi sebesar itu bagaimana kita bisa memenuhi kesejahteraan nelayan sekaligus memenuhi kebutuhan pangan nasional,” ucap Erick.

Baca Juga: Erick Thohir Tunjuk Direktur PT Telkom Jadi Dirut PT Inti

Dalam kunjungannya ke sejumlah daerah, Erick mengaku kerap berdiskusi dengan para nelayan. Menurut Erick, para nelayan acapkali dihadapkan pada sejumlah hal yang memengaruhi produktivitas, baik sisi permodalan, pendampingan, hingga akses pasar.

“Yang saya pahami dari dialog dengan rekan-rekan dari kampung nelayan, sejatinya nelayan Indonesia bukan semata-mata ingin disuapi, melainkan membutuhkan satu ekosistem sehat dan berkelanjutan,” lanjut Erick.

Erick Thohir ingin ekosistem perikanan meniru jejak kesuksesan ekosistem pertanian dalam program Makmur. Erick menyampaikan program Makmur yang terintegrasi dari hulu ke hilir telah menjangkau 200 ribu hektare pada empat komoditas utama yakni sawit, tebu, jagung, dan padi.

“Dengan fokus pada produk yang laku di pasar itu pendapatan petani naik 46 persen,” ungkap dia.

Oleh karena itu, ucap Erick, BUMN bertekad mewujudkan kesejahteraan nelayan dan memetakan kebutuhan para pahlawan maritim bangsa, melalui tiga inisiatif. Pertama, pendanaan nelayan dengan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan PNM di sektor perikanan.

Erick mengatakan serapan KUR di nelayan baru sebesar Rp2,1 triliun dari total KUR yang mencapai Rp 388 triliun. Pun dengan serapan PNM Mekaar di nelayan yang baru sebesar Rp1,6 triliun dari total alokasi yang disediakan yang sebesar Rp 46 triliun.

Baca Juga: Erick Thohir Berharap Pembiayaan Perbankan untuk KUR Capai 50 Persen

“Ini masih terlalu kecil, maka kita dorong supaya ada pendataan ganda di nelayan, suami dapat bantuan, ibu-ibunya juga di rumah bisa tetap berusaha dengan PNM Mekaar. Bantuan permodalan ini bisa membantu nelayan terlepas dari jeratan rentenir,” sambung Erick.

Kemudian, lanjut Erick, BUMN juga mendukung sarana perikanan dengan memperbaiki tata kelola BBM agar nelayan dapat akses BBM yang berkelanjutan. Erick menilai perbaikan tata kelola BBM dapat memotong hingga 60 persen pengeluaran nelayan. Erick menawarkan para nelayan membentuk sebuah koperasi. Dengan begitu, Pertamina akan memiliki data yang jelas dalam menyalurkan solar bersubsidi.

“Jangan sampai [solar bersubsidi] disalurkan, bukan buat nelayan tapi dipakai buat orang lain, akhirnya BBM bersubsidi dipakai [korporasi] yang besar-besar lagi,” ucap mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Poin ketiga terkait akses pasar. Erick berkomitmen mengoptimalkan seluruh kanal distribusi, baik daring maupun luring. Hal ini akan berdampak signifikan bagi peningkatan penyerapan hasil nelayan. Erick juga menyarankan para nelayan mulai mencari opsi lain dalam mencari ikan, salah satunya lewat budidaya. Hal ini sebagai alternatif dan langkah antisipatif dalam pencarian ikan di laut yang kerap diliputi ketidakpastian tangkapan.

Baca Juga: Pulang Kampung ke Lampung, Erick Thohir Resmikan Masjid At-Thohir

“Sebagai negara maritim terbesar di dunia, bangsa kita tidak boleh memunggungi nasib nelayan. Bahkan, kita tidak bisa bicara soal kedaulatan pangan tanpa melibatkan peran nelayan. Karena itu BUMN tengah berjuang menciptakan ekosistem usaha yang berpihak pada kesejahteraan nelayan, terutama nelayan kecil dan tradisional,” lanjut Erick.

Erick tak lupa mengapresiasi KNTI yang secara konsisten mengadvokasi kesejahteraan nelayan kecil dan tradisional.

“Terima kasih atas perjuangannya. Selamat melaksanakan Munas KNTI ke-IV. Semoga buah pikir dari Munas KNTI kali ini mampu membawa dampak signifikan bagi segenap nelayan Indonesia yang maju, makmur, dan mendunia,” kata Erick menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya