SOLOPOS.COM - Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan kepada awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (31/3/2023). (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – Ketua umum PSSI, Erick Thohir menyatakan akan menjaga amanah yang dititipkan Presiden Joko Widodo seusai FIFA membatalkan perhelatan Piala Dunia U-20. Dengan rencana menghadiri undangan FIFA Council dalam waktu dekat, Erick mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin agar Indonesia tidak dikucilkan dari FIFA.

“Sanksi terberat setelah pembatalan Piala Dunia U-20 yang kita tidak harapkan jika kita tidak bisa berikut kompetisi secara maksimal di seluruh dunia. Sebagai tim nasional ataupun sebagai klub juga ini akan menjadi sebuah kemunduran buat sepak bola Indonesia. Jika membaca surat FIFA kepada Presiden, jelas bahwa FIFA mempelajari dan mempertimbangkan sanksi untuk kita,” jelas Erick Tohir dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Jumat (31/3/2023).

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Namun, Erick menambahkan dengan rencana FIFA Council yang akan segera dilakukan, ia akan berusaha menwujudkan amanah Presiden agar Indonesia tetap menjadi bagian keluarga besar FIFA.

“Dengan jumlah anggota yang mencapai 216 dari berbagai negara, jelas Presiden meminta saya untuk melobi kembali ke FIFA agar kita tidak terkucilkan dari peta persepakbolaan dunia,” jelasnya.

Mesti belum menjanjikan apapun, Erick menyatakan hubungan Indonesia yang baik dengan FIFA, termasuk keterlibatan organisasi tersebut dalam program transformasi sepakbola nasional diharapkan menjadi pertimbangan dalam memberikan sanksi kepada Indonesia.

“Hanya saja, kita harus sadar sebab bagaimanapun juga kita pernah sekali kena sanksi dikucilkan dari FIFA. Di tahun 2015 yang waktu itu yang kebetulan juga saya bukan siapa-siapa. Saat itu, saya bukan menteri, bukan pengurus PSSI, tapi Presiden meminta saya melobi ke FIFA dan dicabut di tahun 2016,” pungkasnya.

Oleh sebab itu, Erick pun berharap sama dengan seluruh pecinta sepakbola nasional agar FIFA tidak memberikan sanksi kepada Indonesia. “Sanksi itu berat. Kita menjadi sendiri dan tidak bisa melakukan pertandingan, pembinaan wasit, usia muda. Tanpa harapan masa depan. Apalagi sepakbola menjadi mata pencaharian banyak orang dan banyak sekali turunannya dalam industri olahraga sepakbola,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya