SOLOPOS.COM - Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan pada webinar DSC X NU Circle pada 20 Agustus .(Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, agar seluruh stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) Pertamina menggratiskan penggunaan toilet di lingkungan SPBU menuai reaksi beragam.

Bermula dari Erick yang berada di SPBU Pertamina Kecamatan Malasan, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Erick mengunggah aktivitasnya itu melalui akun resmi Instagram @erickthohir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Erick mengaku heran ketika melihat masyarakat umum yang menggunakan fasilitas toilet SPBU Pertamina harus membayar Rp2.000 hingga Rp4.000. Erick menindaklanjuti pungutan biaya di toilet umum SPBU tersebut.

Baca Juga : Ini Alasan Mahasiswi Cantik Asal Wonogiri Jadi Belantik

“Ya sudah nanti ditelepon. Kenapa toilet saja mesti bayar. Padahal sudah bisnis bensin,” katanya dilansir Antara, Selasa (23/11/2021).

Menteri BUMN meminta direksi Pertamina menggratiskan penggunaan toilet umum di semua SPBU Pertamina yang dikelola langsung maupun dikerjasamakan dengan swasta. “Kepada direksi Pertamina, saya mengharapkan fasilitas umum seperti itu harusnya gratis. Karena kan sudah dapat [keuntungan] dari penjualan bensin. Selain itu ada juga toko kelontong. Jadi masyarakat mestinya mendapatkan fasilitas tambahan,” ujar Erick Thohir.

Menteri BUMN juga menginstruksikan direksi Pertamina memperbaiki persoalan toilet berbayar tersebut. Dia tidak habis pikir karena toilet SPBU di bawah Pertamina seharusnya gratis.

Baca Juga : Ada Pemadaman & Pemeliharaan Listrik Wonogiri Hari Ini (23/11/2021)

“Saya minta direksi Pertamina harus perbaiki. Dan saya minta nanti seluruh kerja sama dengan pom bensin [SPBU] swasta di bawah Pertamina, toiletnya tidak boleh bayar. Harus gratis. Ini pesan saya untuk rekan-rekan di Pertamina dari toilet umum SPBU Pertamina, Kecamatan Malasan, Probolinggo. Sudah kewajiban BUMN memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” tutur Erick.

Komentar Warga Internet

Sejumlah warga internet mengomentari unggahan Erick tersebut. Ada yang sepakat dengan kebijakan Erick, tetapi ada juga yang menanyakan nasib masyarakat yang mengandalkan honor dari menjaga toilet SPBU.

Seperti diunggah pemilik akun @wendiruswendi576. Dia mengaku bekerja sebagai penjaga toilet di SPBU dan mengandalkan penghasilan dari situ untuk menghidupi anak dan istri di kampung. Dia mempertanyakan komentar warga intenet lain yang sepakat dengan kebijakan Erick.

Baca Juga : Gelar 22 Sidang Gugatan Tol Solo-Jogja, PN Klaten Kirim 3 Majelis Hakim

“Lu ngomong gitu berarti lu ga tau di lapangan, gw yg jaga kebersihan di toilet pom, gw bisa makan jika pengunjung ngasih uang, gw sebulan paling dapat uang 2jt tuk menghidupi anak dan istri di kampung, kalian enak karena kalian orang kaya, gara” keadaan seperti ini mungkin gw harus pulang kampung dgn rasa bingung pekerjaan apa yg harus kulakukan tanpa modal.”

“Maaf pak yg jaga toilet di SPBU itu bukan karyawan SPBU tapi pihak ketiga, rata2 boss mereka bayar sewa ke pemilik SPBU, nah yg jaga wc sistem setoran ke bossnya, mereka ga digaji, tapi makan dari hasil bapak/ibu pengguna wc yg rela ngasih duit kebersihan,” tulis @jon_snow8719.

Komentar 2 warganet itu dijawab akun @wenjimmy.id. Pemilik akun itu juga mengaku lama bekerja di SPBU. “Gw berani ngomong karena gw tay dong, lama ak kerja di SPBU juga, wah SPBU mana coba sebutin. Biar bosmu bisa ditegur. Karena dia yang ga bener. Seluruh karyawan SPBU digaji dengan layak.”

Baca Juga : Gudang Plastik Pabrik Tekstil di Jaten Terbakar

Unggahan akun @wenjimmy.id lainnya menjelaskan detail bahwa SPBU Pertamina memiliki petugas khusus memberishkan toilet dan mendapatkan gaji setiap bulan. Dia mengomentari unggahan pemilik akun @jon_snow8719.

“Nah makanya ini sudah melenceng dr seharusnya, berarti ada unsur premanisme dan mafia, seperti parkir kan jatohnya dong kalau gitu? Beli area, suruh org nungguin dan setoran. Logikanya pemilik SPBU ga akan mau dong fasilitas wc disewakan ke orang, mau hargain berapa sebulan? Logikanya lagi, kenapa engga pemilik SPBU nya yang gaji 1 orang buat ngumpulin duit kebersihan???? Bukankah lebih untung begitu? Sudah salah dan melenceng, yang bener adalah: WC itu fasilitas umum, gratis, yang bersihin adalah karyawan SPBU dengan baju warna hijau atau OB. Dan mereka digaji resmi dr SPBU dengan standar gaji yang baik. Coba SPBU mana deh yang begitu, sebutin biar pek erik hajar,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya