SOLOPOS.COM - Aplikasi untuk penjualan online produk UMKM (JIBI/Solopos/Antara/Akhmad Nazaruddin L.)

Solopos.com, JOGJA -- Pandemi Covid-19 membuat segala lini kehidupan masyarakat beradaptasi dengan tatanan kenormalan baru atau new normal, termasuk pelaku UMKM atau usaha mikro, kecil, dan menengah untuk go online.

Perubahan perilaku masyarakat akibat aturan physical distancing dan #dirumahaja menjadi faktor penyebab bisnis UMKM harus beradaptasi di era baru ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Data dari Nielsen Maret 2020 menyebutkan 30% konsumen berencana melakukan pembelian daring lebih sering. Sedangkan 50 persen memilih layanan pesan antar dalam keseharian mereka di masa pandemi.

Berubah Wajah, Bekas TPA di Klaten Kini Jadi Pasar Sampahan

Ekspedisi Mudik 2024

“Pembatasan aktivitas secara fisik, membuat titik kumpul masyarakat berpindah dari pertemuan tatap muka ke online atau virtual. Ini menandai bahwa dunia maya, ruang digital, merupakan kenormalan baru yang harus kita sambut bersama,” kata CEO Niagahoster, Ade Syah Lubis, kepada Harian Jogja, Kamis (25/6/2020).

Ade mengatakan UMKM harus mandiri dan adaptif atas kesadaran sendiri menuju era go online. Namun di satu sisi, para stakeholders harus responsif. Niat baik dari para stakeholders ditambah antusiasme UMKM akan menjadi katalis yang baik memasuki new normal dengan lebih siap.

Wow! Jadi Youtuber Baim Wong Kantongi Nyaris Rp13 Miliar/Bulan

Kebutuhan untuk Go Online Meningkat

Senior Data Analyst Niagahoster, Yogi Maulana, menunjukan Niagahoster mengalami kenaikan aktivasi hosting untuk keperluan membuat website sebesar 11,16% di April, dan 7,25% di Mei 2020.

“Biasanya, di kuartal dua tiap tahun atau memasuki bulan puasa, kami mengalami penurunan karena fokus masyarakat adalah untuk membeli kebutuhan-kebutuhan primer dan sekunder. Namun karena pandemi ini, kebutuhan masyarakat untuk go online terbukti meningkat,” kata Yogi.

Kadin Bilang 6,4 Juta Karyawan di-PHK, Datanya Melebihi Kemenaker

Kenaikan jumlah aktivasi hosting ini dibarengi dengan kenaikan jumlah pemilik bisnis, termasuk UMKM, yang memiliki website di Niagahoster. Jumlah pemilik bisnis  meningkat 32,96 persen pada April 2020.

Diketahui bahwa April adalah bulan diberlakukannya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa kota di Indonesia.

“Dari data kami, lebih dari 70 persen orang memiliki website untuk mengembangkan usaha mereka,” kata dia. Ini bisa menandakan bahwa transformasi UMKM go online kian cepat di tengah pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya