SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono meragukan pernyataan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Budi Gunadi Sadikin yang menyebut bahwa Indonesia bakal melakukan vaksinasi kepada 16 juta orang/bulan. Pakar UI itu mengaku tak yakin Indonesia bakal mampu memvaksinasi 16 juta rakyat/bulan.

Pandu mengaku tidak yakin Indonesia dapat melakukan vaksinasi kepada 16 juta orang per bulan. Dia menyebut target pemerintah itu terlalu optimistis. "Wah, saya kok tidak yakin dengan pernyataan Pak Budi G. Terlalu optimis, seakan-akan proses vaksinasi seperti industri manufaktur dengan robot dan otomatisasi," kata Pandu melalui cuitan pada akun twitternya @drpriono1, Jumat (18/12/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pandu pun mengusulkan agar pemerinta sebaiknya membuat pemetaan layanan yang realistis terkait program vaksinasi untuk mengatasi pandemi Covid-19. "Coba deh, buat pemetaan layanan yang realistis, identifikasi semua kendala yang ada," ujarnya.

Fengsui Bilang Posisi Barang di Toko Pengaruhi Penjualan

Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Indonesia mampu melakukan vaksinasi Covid-19 kepada 16 juta orang per bulan.

16 Juta Suntikan/Bulan

Budi yang juga Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi (PEN) ini mengaku mendapat penghitungan mengenai kemampuan vaksinasi itu setelah menghubungi asosiasi rumah sakit swasta, rumah sakit BUMN hingga klinik.

"Kami cek awal ada 11.000 yang siap. Dari situ tenyata kapasitasnya 16 juta suntikan/bulan manusia, 32 juta vaksin," kata Budi dalam diskusi daring, Jumat (18/12/2020).

Paul Mc Cartney Duga BTS Bisa Melaju Setara The Beatles

Budi bahkan mengatakan sebagian puskesmas di Indonesia juga sudah dilengkapi alat pendingin untuk menyimpan vaksin Covid-19. Dia pun memastikan telah melakukan verifikasi terkait informasi yang diperoleh tersebut kepada UNICEF. Dari sana, dia mengklaim bahwa data tersebut valid.

"Saya sudah bikin checklist-nya kerja sama dengan Unicef untuk memverifikasi benar enggak. Saya dapat angkanya segitu. Kata Unicef bisa," ujarnya.

Oleh karena itu, dalam hal vaksinasi Covid-19, Budi mengatakan persoalan terbesar justru terdapat pada pengadaan vaksin bagi warga negara Indonesia. "Jadi kemampuan kita vaksinasi bisa, tapi bagaimana penyediaan vaksinnya."

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya