SOLOPOS.COM - Coorporate Secretary PT Pertamina Persero Nursatyo Argo (dua dari kanan) meresmikan penggunaan listrik melalui Solar Cell disaksikan Kepala sekolah SMAN 3 Jogja, Dwi Rini Wulandari (dua dari kiri) di SMAN 3 Jogja, Jumat (19/9/2014). (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Harianjogja.com, JOGJA—SMAN 3 Jogja menjadi pilot project atau proyek percontohan untuk program green school yang dimotori PT Pertamina Persero dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sekolah hijau yang dimaksudkan adalah sekolah yang menggunakan tenaga surya sebagai sumber energi.

Proyek ini nantinya akan dilanjutkan untuk disebarkan ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Dua Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) tersebut kemarin menyerahkan bantuan panel surya yang dipasang di SMAN 3.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Coorporate Secretary PT Pertamina Persero Nursatyo Argo mengatakan program ini untuk memenuhi kebutuhan listrik secara mandiri
di sekolah-sekolah. Pertamina, lanjutnya, melalui program corporate social responsibility (CSR) memiliki Program Sahabat Bumi.
Melalui CSR tersebut, Pertamina membina sejumlah sekolah untuk menjadi mitra mewujudkan gerakan energi ramah lingkungan.

“Sekolah-sekolah yang menjadi pilot project diberi pembinaan untuk menggunakan energi terbarukan. Jadi, selama melakukan kegiatan
sekolah seperti praktikum, mereka menggunakan energi ramah lingkungan. Termasuk pengolahan sampah dan sebagainya,” kata Argo
seusai meresmikan pemasangan panel surya disaksikan Wakil Komite SMAN 3 Jogja, Anggito Abimanyu dan Kepala SMAN 3 Dwi Rini
Wulandari, Jumat (19/9/2014).

Argo berharap siswa di didik untuk lebih mencintai bumi dan bisa melakukan penghematan energi. Selain panel surya, SMAN 3 Jogja
juga mendapatkan 90 buah lampu baru dengan model LED. Dengan lampu tersebut diharakan dapat menghemat 70% listrik sekolah
yang biasanya digunakan sebagai penerangan.

Wakil Komite SMAN 3 Jogja Anggito Abimanyu mengatakan, sekolah itu akan menjadi contoh sekolah ramah lingkungan (green school)
dengan mengadopsi energi terbarukan. Komite, katanya, rencananya akan membantu pemasangan listrik tenaga angin di sekolah
tersebut.

Kepala sekolah SMAN 3 Jogja, Dwi Rini Wulandari mengatakan, bantuan panel surya dari dua BUMN itu berkekuatan daya 1.000 watt.
Masing-masing BUMN membangun satu panel surya lokal dengan daya 500 watt. Satu panel surya di pasang di laboratorium fisika dan
satu lagi di laboratorium biologi.

“Meski hanya berkekuatan 1.000 watt namun cukup membantu proses praktikum siswa terkait energi terbarukan,” katanya.

Kebutuhan listrik sekolah itu setiap bulannya mencapau 56 .000 watt. Dua panel surya itu mampu memasok 2% dari kebutuhan
sekolah khususnya di ruang praktikum. Sebab, jika hanya mengandalkan aliran listrik PLN tidak optimal dikarenakan sering mati.

“Kalau menggunakan energi alternatif ini, selain hemaat energi dan biaya, penggunaan solar cell [tenaga surya] ini agar praktikum
yang dilakukan siswa di labolatorium tetap lancar,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya