Demikian pula yang terjadi belum lama ini. Siang itu seperti biasa Jon Koplo menjemput Gendhuk dengan motor kesayangannya.
Sialnya, baru dua ratus meter berjalan, ndilalah motornya bocor. Beruntung ada tetangga yang berada di sawah membawa motor butut yang diparkir di pinggir jalan. Apa boleh buat, dipinjamnya motor itu untuk menjemput si Gendhuk.
Saat berangkat tidak ada masalah. Tetapi pulangnya, ketika menaiki tanjakan, motornya tiba-tiba mati mendadak.
Gendhuk pun turun dari boncengan. Setelah distarter lagi sang motor bisa berbunyi, Koplo langsung tancap gas sampai tidak nggagas teriakan Gendhuk di belakangnya.
Tiba di rumah, Koplo disambut Lady Cempluk, istrinya.
“Hla endi bocahe, jare methuk Gendhuk?” tanya Cempluk.
Koplo merasa ada yang tidak beres. Spontan ia menoleh… badalaaa…! “Hlo, endi anakku?” ucapnya. Ia pun langsung balik kanan mbaleni anaknya.
Saat berpapasan, Gendhuk sudah jalan kaki ratusan di tengah terik matahari dengan muka cemberut dan gembrobyos.
Sunarti, Guru SDN I Jaten, Selogiri, Wonogiri