SOLOPOS.COM - Seniman asal Filipina, La Salle Teatro Gundegan, mementaskan teater tari kontemporer yang berjudul Sinugdan saat malam penutupan Solo International Performing Arts (SIPA) 2017 di kompleks Benteng Vastenburg, Solo, Sabtu (9/9/2017) malam. (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Pergelaran Solo International Performing Art (SIPA) 2017 di Benteng Vastenburg Solo ditutup Sabtu (9/9/2017).

Solopos.com, SOLO--Penampilan Sanggar Seni Jinggo Sobo dari Banyumas merupakan penampilan pamungkas pada hari terakhir Solo International Performing Art (SIPA) 2017 di Benteng Vastenburg Solo, Sabtu (9/9/2017).

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Tarian bernama Gandrung Slerek Blambangan yang mereka sajikan merepresentasikan kehidupan masyarakatnya yang memiliki kesadaran dalam menjaga kelestarian bahari. Alunan pelog slendro dan entakan perkusi hadrah kuntul yang mengiringi tarian dipengaruhi oleh debur ombak pantai.

Para penari wanita Gandrung Slerek Blambangan menari sangat energik dengan sampurnya. Gerakannya melenggak lenggok sangat luwes. Penampilan mereka sangat sempurna. Apresiasi dari penonton berupa tepuk tangan mengalir deras.

Melalui tarian tersebut, mereka menunjukkan rasa syukurnya melalui tarian yang mengganbarkan para pelaut yang sedang menebar jaring dengan sepasang perahu raksasa yang diberinama Slerek. Para pelaut tersebut gagah menantang gulungan ombak tinggi dan badai. Banyuwangi yang memiliki garis pantai sepanjang 175 km memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.

Sebelum Sanggar Seni Jinggo Sobo menyuguhkan tariannya, gelaran SIPA 2017 diisi oleh sejumlah penampil. Para penampil tersebut terdiri yakni Sanggar Seni Tiara Selatan dari Bangka Selatan dengan Larung Sesaji, Nor Slip: Art Sports dari Thailand dengan Lanna, Shilhoutte Art Performance dari Malaysia dengan Frequency, La Salle Teatro Gundegan dari Filipina dengan Sinugdan, dan Vietnam Academy of Music dari Vietnam dengan My Spirit Is Singing.

Pada acara penutupan SIPA 2017, SIPA Community yang terdiri atas Panitia SIPA 2017 menyanyikan lagu Tanah Airku. Nyanyian lagu Tanah Airku diiringi oleh pesta kembang api massal yang dinyalakan oleh penonton semakin memeriahkan acara puncak SIPA 2017.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti, berharap dalam gelaran SIPA ke depan, Panitia SIPA tak hanya menggetolkan performing art, namun juga memperhatikan aspek pasar. Pasalnya, kendati sudah menampilkan pentas kesenian dari beberapa negara, menurutnya masih ada catatan dari segi komersialisasi

Kendati demikian, dia mengapresiasi gelaran SIPA 2017 yang telah menampilkan delegasi dari delapan negara, termasuk Indonesia, selama gelaran dalam tiga hari, Kamis-Sabtu (7-9/9). “Seperti yang telah diketahui, SIPA telah menjadi agenda rutin tiap tahun. Kami berharap acara ini ke depannya akan terus berlangsung dan berkelanjutan. Kami akan terus mendukung,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya