SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Sedikitnya ada enam Calhaj yang gagal diberangkatkan ke Tanah Suci Mekah pada tahun ini hingga Kloter 46 yang telah masuk ke Asrama Haji Donohudan (AHD).

Sementara, Calhaj yang harus tertunda keberangkatannya lantaran sakit jumlahnya mencapai di atas 140 orang. Jumlah tersebut, untuk sementara ini terbilang cukup tinggi lantaran proses pemberangkatan ibadah haji masih belum selesai.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Adisoemarmo bagian kesehatan mencatat, enam Calhaj yang gagal berangkat pada tahun ini lantaran menderita berbagai penyakit, seperti gangguan kejiwaan, hamil, tubercolosa (TB), serta menolak divaksin meningitis. Sejumlah Calhaj yang gagal berhaji tersebut adalah Eko Setyo Rini, Calhaj Kloter 26 asal Batang yang hamil 21 bulan namun belum divaksin. Pasang suami-istri, Erick Sunarto dan Nur Arifah Calhaj Kloter 29 asal Jepara gagal berangkat karena keduanya menolak divaksin meningitis. Mereka meyakini bahwa vaksin tersebut mengandung bahan yang diharamkan agama.

Dua Calhaj lainnya gagal berangkat haji karena mengalami gangguan kejiwaan dan pikun yakni, Painem dari Kebumen, dan Samsuri dari Wonosobo. Sedang yang satu karena menderita penyakit TB, yakni Jawas Bin Warjan dari Tegal.

Menurut Humas PPIH, Zainal, kondisi jemaah Calhaj yang dinyatakan sakit sebelum diberangkatkan ke Mekah hingga saat ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Kondisi tersebut menunjukkan kesiapan Calhaj dalam hal kesehatan masih banyak yang diabaikan menjelang pemberangkatan. Dia menyebutkan, hingga Kloter 38 yang masuk ke AHD, sudah ada 136 Calhaj yang ditunda keberangkatannya karena sakit. “Mulai yang dirujuk di RSUD Moewardi hingga diisolasi di Puskesmas setempat karena penyakit menular,” terangnya.

Meski sebagian besar Calhaj tersebut akhirnya bisa diberangkatkan, namun kondisi Calhaj yang sakit sebelum berangkat ke Mekah akan menjadi catatan tersendiri bagi Tim Pembimbing Haji Daerah (TPHD) atau Calhaj sendiri untuk menjadi bahan evaluasi. PPIH lainnya, Akhmad Su’aidi menambahkan, banyaknya Calhaj yang sakit terlebih dahulu sebelum berangkat ke Mekah disebabkan kondisi Calhaj yang letih selama di daerahnya.

Keletihan itu bisa berujud banyaknya acara ritus di rumah dengan mengundnag sanak saudara dan tetangga dalam tasyakuran atau pengajian haji. “Ini memang tradisi di masyarakat kita, jadi Calhaj harus bisa menjaga diri agar jangan sampai ritus sebelum berhaji malah membuatnya batal berangkat haji karena keletihan,” terangnya.

asa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya