SOLOPOS.COM - Lia/SPFM

Lia/SPFM

SOLO—Kini Emping Garut tampil makin menggoda. Selain bermanfaat untuk pencernaan saat diolah menjadi tepung, Garut dapat diolah menjadi emping, dengan berbagai rasa. Peluang inilah yang diambil Sugeng Rianto, bersama dengan Kelompok Usaha Bersama SHG, Boyolali. Emping Garut ini merupakan bagian dari inovasinya, agar nilai jual hasil olahan ubi garut ini, memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Di tangan kelompok usaha ini, Garut bisa diolah menjadi emping yang lezat, dan sehat secara medis. Bedanya dengan emping melinjo, emping Garut aman untuk penderita asam urat. Kelompok usaha yang dirintis sejak 2008 itu, kini telah beranggotakan 12 orang, yang sebagian besar ibu-ibu.

Garut merupakan tanaman musiman, yang hanya panen dalam 1 tahun. Hal inilah yang menyebabkan Sugeng masih kesulitan bahan baku. Penanaman biasanya dimulai pada waktu musim penghujan, kemudian akan dipanen pada sekitar bulan Juli hingga Agustus, pada saat musim kemarau. Pada saat panen, Sugeng mampu menyimpan 5 kuintal Garut, untuk diolah menjadi emping. Bahan baku ini, didapatkan Sugeng dari wilayah Kacangan, Anom, Boyolali.

Cara pengolahan emping garut ini cukup rumit. Garut yang sudah dipanen, kemudian dikupas kulitnya, dan dimasak dan diberi garam. Garut tidak boleh terlalu matang, cukup setengah matang, harus langsung diangkat, untuk kemudian diangin-anginkan hingga dingin. Saat dipotong, Garut haruslah sudah dalam keadaan dingin, agar pisau tidak menjadi cepat tumpul.

Garut yang telah dipotong itu kemudian  ditumbuk, atau dipipihkan dengan palu kayu.  Saat penjemuran, Garut harus benar-benar kering, dan membutuhkan sekitar 2 hari pengeringan di bawah sinar matahari. Sugeng menjelaskan, jika tidak terkena sinar matahari langsung, kualitas warna dan rasa akan berkurang.

Produk emping garut ini dipasarkan di sekitar Semarang dan Salatiga. Menurut Sugeng, Emping Garut ini memiliki rasa yang orisinal dan dapat dibumbui sesuai selera, baik asin, manis, atau pedas, hingga kaldu ayam. Emping mentah ini, dipasarkan dengan kemasan seperempat kilogram, seharga 10 ribu rupiah.

Harga khusus akan diberikan, jika pembelian dilakukan dalam bentuk curah, atau kiloan.  Sugeng menjelaskan, pembeli emping garut biasanya oleh tengkulak, ataupun orang-orang yang akan menggelar pesta hajatan. Emping Garut ini kemudian dihidangkan kepada para tamu, dengan berbagai variasi rasa.  [lia]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya