Selasa, 20 Desember 2011 - 08:03 WIB

Empat Capres PD dinilai masih di bawah standar

Redaksi Solopos.com  /  Aksara Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Empat nama calon presiden (Capres) Partai Demokrat (PD) santer dibicarakan di internal partai. Mereka adalah Ketua DPR Marzuki Alie, Menpora Andi Malaranggeng, Ketua Umum PD Anas Urbaningrum, dan Pramono Edhie Wibowo, adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut pengamat politik Universitas Indonesia Iberamsjah, kualitas keempat Capres partai biru tersebut masih di bawah standar. Iberamsjah menjelaskan kelemahan mereka terletak pada rekam jejak selama ini yang telah tertanam pada masyarakat meskipun pengecualian diberikan kepada Pramono Edhie lantaran belum terlalu dikenal.

Iberamsjah menambahkan tidak ada prestasi yang dapat dibanggakan dari nama-nama itu. Marzuki dinilainya gagal total dan suka aneh, seperti mendukung rencana pembangunan gedung baru DPR dan menyalahkan masyarakat yang tinggal di pantai saat tsunami di Mentawai tahun lalu. Sedangkan Anas, dinilainya suka bermewah-mewahan dengan rumah dan mobil mewah. Sementara Andi, dinilainya memiliki gestur yang lebih pada keanggunan daripara gestur seorang pemimpin. Kemudian menyoal Pramono Edhie, dianggapnya tidak terlepas dari hubungan keluarga yang terjalin dengan Presiden.

Advertisement

Sementara itu, setelah Rapimnas Golkar memutuskan untuk mengusung Aburizal Bakrie (Ical) sebagai Capres 2014, partai beringin tersebut kelihatan makin bersemangat untuk menggandeng PDI Perjuangan. Duet Ical-Puan Maharani pun digadang-gadang. Namun duet Capres-Cawapres dari partai besar ini pun dinilai sulit memenangi Pemilu. Menurut Iberamsjah, wajar saja jika seseorang ingin mencalonkan diri untuk menjadi presiden. Namun penilaian masyarakat tentu dimulai dari apa yang telah dilakukan para calon sebelum mencalonkan diri yang lebih dikenal dengan istilah rekam jejak (track record).

Terkait Ical, ia menilai tidak ada track record yang bisa dibanggakan kepada rakyat atau prestasi yang bisa memimpin 240 juta rakyat Indonesia. Sedangkan terkait Puan, Iberamsjah berpendapat bahwa Puan masih terlalu muda. [dtc/rda]

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif