SOLOPOS.COM - Embung Plalar, Kaliwuluh, Kebakkramat, Karanganyar, kering dan tinggi sedimentasi lantaran tak terawat, Kamis (17/12/2020). (Solopos-Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Embung Plalar yang brerada di Desa Kaliwuluh, Kebakkramat, dulunya merupakan objek yang direncanakan untuk menjadi tempat wisata saat era kepemimpinan Mantan Bupati Karanganyar, Rina Iriani.

Namun, saat ini kondisi Embung Plalar Karanganyar tampak tak terawat dan sedimentasi tinggi bahkan penuh tanaman liar di dalamnya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Solopos.com mengunjungi embung Plalar, Kamis (17/12/2020) siang, dan merasakan susahnya akses khususnya untuk kendaraan roda empat. Selain jalan sempit dan belum diaspal, tak ada lokasi parkir layak di dekat lokasi embung.

Selain itu, terlihat beberapa fasilitas bangunan seperti toilet terlihat sudah rusak dan tak terawat dan penuh semak liar.

Ekspedisi Mudik 2024

Polri Terjunkan 12.500 Personel Gabungan Amankan Aksi 1812 di Istana Negara

Tak jauh dari lokasi Embung Plalar, terdapat rumah milik mantan penjaga embung tersebut sekaligus operator wahana perahu ketika Embung Plalar masih dirawat.

Karsinem, 80, warga RT 005/ 018, Nglajer, Kaliwuluh, Kebakkramat, Karanganyar, merupakan istri dari almarhum Dirjomartono yang dulunya penjaga Embung Plalar. Menurut Karsinem, dulu semasa suaminya masih sehat, Embung Plalar menyediakan wisata perahu setiap harinya.

Sang suami kala itu mengoperasikan perahu berukuran besar sedangkan dirinya mengoperasikan perahu yang berukuran lebih kecil. Saat itu, pengunjung ditarik biaya Rp5.000 sekali perjalanan sejauh 1 kilometer.

5 Hektare Lahan di Pekalongan Ambles Bak Ditelan Bumi

“Tapi setelah itu, perahunya sempat ada yang bakar. Setelah beberapa waktu, bapak meninggal dan kemudian tidak ada lagi yang menjaga atau memperhatikan Embung Plalar ini. Sekarang malah sering dipakai buat mabuk orang-orang dan pintu bangunannya dirusak sudah dua kali seingat saya,” ucap dia sembari membelah kayu bakar.

Dampak Positif Bagi Masyarakat

Adanya informasi pengembangan Embung Plalar menjadi destinasi wisata menurut Karsinem sangat baik. Dia berharap pengembangan Embung Plalar bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

“Kalau nanti dibuat wisata ya biar anak saya jualan juga. Masyarakat sekitar juga. Kalau saya sudah tua, sudah tidak sanggup. Sepeninggal bapak itu, tidak ada yang berani menjaga tempat itu [Embung Plalar]. Makanya terbengkalai,” kenang dia.

Sebelumnya, Embung Plalar di Desa Kaliwuluh, Kebakkramat, diusulkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) untuk direvitalisasi.

Jembatan Sesek Rp200 Juta di Ponorogo Viral, Ternyata Begini Faktanya

Kabid SDA DPUPR Karanganyar, Widodo, mengatakan usulan revitalisasi sudah disampaikan dan pihaknya masih menunggu keputusan dari Kementerian PUPR.

Kepala Disparpora Karanganyar, Titis Sri Jawoto, mengatakan proyek pengembangan Embung Plalar direncanakan akan mulai dilelang pada tahun 2021. Pengembangan wisata di daerah tersebut dilakukan lantaran di Kebakkramat belum banyak objek wisata.

“Nanti akan ada wisata permainan air dan pelengkap lainnya seperti lahan parkir dan rumah makan,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya