SOLOPOS.COM - Suasana peresmian Embung Batur Agung di Dusun Karangwetan, Gedangrejo, Karangmojo, Sabtu (28/1/2018). (Harian Jogja/David Kurniawan)

Keberadaan embung harus dimanfaatkan dan dikelola dengan baik

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Ahmad Erani Yustika meresmikan Embung Batur Agung di Desa Gedangrejo, Karangmojo, Sabtu (27/1/2018). Diharapkan dengan embung ini dapat menciptakan sistem pertanian terpadu yang bisa menyejahterakan masyarakat sekitar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, pembangunan embung pedesaan yang dilakukan kementerian ada 22 unit dan salah satunya berada di Gunungkidul. Ahmad memuji pembangunan Embung Batur Agung yang dinilai paling baik karena bentuknya disesuaikan dengan kontur tanah di Dusun Karangwetan, Gedangrejo. “Dari 22 unit yang dibangun, ini [Embung Batur Agung] merupakan yang paling bagus karena bentuknya yang berbeda dari yang lain serta memiliki pemandangan alam yang bagus,” katanya kepada wartawan, Sabtu.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, keberadaan embung harus dimanfaatkan dan dikelola dengan baik. Ahmad juga meminta agar embung tidak digunakan untuk mandi dan memelihara ikan. Fungsi utama embung adalah sebagai lokasi penampungan air untuk saluran irigasi pertanian. Namun, embung juga dapat dimanfaatkan sebagai lokasi wisata dan pengembangan kebun buah.

“Saya sempat berbincang dengan Dinas Pertanian dan Pangan bahwa di sekitar embung masih ada lokasi seluas 50 hektare yang bisa dijadikan kebun buah sehingga itu bisa dikembangkan. Namun pesan saya, jangan sampai embung digunakan untuk mandi dan memelihara ikan karena akan mempercepat kerusakan,” ujarnya.

Ahmad berharap embung dijaga sehingga dapat berfungsi dengan baik serta dapat memberikan kesejahteraan bagi warga sekitar. “Pembangunan embung sebagai salah satu cara dari Pemerintah Pusat untuk meningkatkan kesejahteraan warga,” katanya.

Selain meresmikan Embung Batur Agung, Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan juga meresmikan penggilingan padi berkapasitas satu ton per jam di Desa Jatiayu, Karangmojo. Diharapkan penggilingan ini dapat melayani petani di wilayah Kecamatan Karangmojo yang memiliki luas lahan padi sawah 610 hektare dan luas padi ladang 2.925 ha.

Kepala Desa Gedangrejo Suminto mengaku berterima kasih atas bantuan pembangunan Embung Batur Agung. Menurut dia, embung yang dibangun di Dusun Karangwetan ini menghabiskan biaya sekitar Rp900 juta. “Semua sudah jadi dan siap digunakan untuk mengairi lahan pertanian warga yang luasnya mencapai 15 hektare,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya