SOLOPOS.COM - Ilustrasi harta karun. (Istimewa/myhappening.com)

Solopos.com, KLATEN—Perburuan emas dan harta karun peninggalan kerajaan Mataram Kuno pernah terjadi di Desa Jeblog, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten. Selain emas, di daerah Jeblog juga banyak ditemukan arca dan diyakini pernah berdiri candi.

Salah satu warga Dukuh Gondang Kidul, Desa Jeblog, Gito, 80, mengatakan bentuk emas yang ditemukan beragam. Ada yang berbentuk cincin, ada pula yang berbentuk butiran seperti biji jagung. Gito tak tahu kemana emas-emas itu diperjualbelikan oleh orang-orang yang kebanyakan berasal dari luar desa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gito sendiri pernah menjajal ikut berburu emas harta karun Mataram Kuno. Dia menemukan satu emas sebesar biji jagung. Emas itu hanya dia simpan dan digunakan untuk mainan. “Pernah [pernah mendapatkan emas]. Mung tak ngge dolanan terus ilang [Hanya saya gunakan untuk mainan kemudian hilang],” kata Gito saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga: Candi Zaman Mataram Kuno Diyakini Pernah Berdiri di Desa Jeblog Klaten

Ekspedisi Mudik 2024

Gito mengisahkan banyak orang yang berburu harta karun kala itu. Ada yang mencari di tanah pinggiran kampung kemudian dibawa ke sungai untuk mengayak. Itu proses memisahkan emas dengan tanah atau pasir.

Ada yang mencari di tepian sungai. Pemburu harta karun era Mataram Kuno akan mengeruk tanah menggunakan batok kelapa dan kemudian diayak. Ada pula yang berburu hingga berselulup di sungai.

Saat awal-awal perburuan harta karun Mataram Kuno dimulai, Gito menuturkan betapa mudahnya menemukan emas yang terpendam. Tinggal menyerok tanah kemudian mengayak, emas didapat. “Sing lembut diayak [Ada yang halus kemudian dipisahkan dengan mengayak]. Enek sing nganggo batok. [Ada yang dicari menggunakan batok kelapa],” jelas Gito.

Baca Juga: Karanganom Klaten Pernah Jadi Lokasi Perburuan Harta Karun Mataram Kuno

Tak hanya emas, di kampungnya pada masa lampau juga banyak ditemukan arca. Awalnya ada arca yang ditemukan di kampung tersebut kemudian datang orang dari luar desa dan meyakini masih ada arca lainnya.

Dia juga berhasil menemukan arca dan dibawa pergi. Lambat laun seiring kian masifnya perburuan, para pemburu semakin sulit mendapatkan emas dari wilayah tersebut. “Nek sak niki pun entek [kalau sekarang sudah habis],” jelas dia.

Kadus 1 Desa Jeblog, Suwandani, juga mengatakan pada era 1980-an ada pengambilan arca maupun artefak peninggalan era Mataram Kuno secara besar-besaran. Berbagai peninggalan yang sebelumnya ada di kampung itu banyak yang raib dan kini menyisakan segelintir. Kala itu, warga setempat belum mengetahui benda-benda itu memiliki nilai jual tinggi.

Baca Juga: Dari Yoni hingga Arca Nandi, Berikut Daftar Temuan ODCB Baru di Klaten 

Pegiat pelestari cagar budaya, Hari Wahyudi, mengatakan dari penuturan warga jenis harta karun eras Mataram Kuno yang ditemukan di Jeblog Karanganom beragam. Ada emas yang berbentuk cincin serta berbentuk biji jagung.

Selain itu, di desa setempat pernah ditemukan kayu lapuk saat proses pengerukan yang diduga menjadi struktur bangunan rumah di era Mataram Kuno antara abad ke-9 hingga ke-10 masehi. Bisa jadi, di sekitar kawasan yang diduga pernah berdiri candi di wilayah Jeblog sudah ada permukiman.

“Dari jenis perhiasan dan alat tukar, berarti kemungkinan ada permukiman kuno kalau dihubungkan dengan temuan kayu itu,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya