SOLOPOS.COM - Ibu-ibu di Kota Madiun mengikuti pelatihan pengolahan makanan dari bahan bekatul dan sukun, Kamis (25/3/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN – Sebanyak 135 ibu-ibu di Kota Madiun dilatih untuk membuat makanan dari bahan tepung bekatul dan sukun. Pelatihan ini untuk memperkenalkan bahan makanan non-beras dan non-terigu.

Seperti diketahui, beras dan terigu menjadi bahan yang paling banyak digunakan untuk pembuatan makanan. Padahal, sebenarnya ada bahan lain yang bisa digunakan untuk membuat makanan. Beberapa bahan yang mudah ditemui di Kota Madiun adalah sukun dan bekatul.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun, Sumini, mengatakan kegiatan pelatihan pengolahan pangan non-beras dan non-terigu ini bertujuan untuk memperkenalkan bahan pangan lain selain kedua bahan tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Unik! Warga Wonogiri 22 Tahun Tinggal di Rumah Batu

Menurutnya, masyarakat perlu mengetahui keanekaragaman makanan yang ada di Indonesia, terutama bangan pangan yang ada di wilayah Kota Madiun.

“Selama ini kan kita tergantung sekali sama terigu. Untuk mengurangi ketergantungan terigu, kita perlu mengenal pangan lokal. Seperti bekatul dan sukun,” kata dia, Jumat (26/3/2021).

Dia menuturkan tepung sukun dan bekatul sangat mudah ditemui di Madiun. Terlebih kawasan pertanian di wilayah Madiun masih sangat luas.

“Bekatul ini kan sisa pengolahan dari padi menjadi beras. Biasanya bekatul ini untuk pakan ternak. Tapi ini untuk diolah menjadi jajanan,” kata Sumini.

Baca juga: 5 Kuliner Kambing Lezat Khas Solo, Nyam Nyam Nyam…

Melalui program Pelatihan Pengolahan Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) Non-Beras dan Non-Terigu diharapkan bisa memperkaya kreasi makanan masyarakat. Ibu-ibu yang mengikuti pelatihan ini adalah para pengelola lapak UMKM dan P2L di masing-masing kelurahan. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini ada 135 orang dari 27 kelurahan di Kota Madiun.

Ibu-ibu ini dilatih untuk membuat kudapan dari bahan bekatul dan sukun, mulai dari jajanan kering, jajanan basah, dan kukis.

Pelatihan olahan pangan ini sudah dimulai sejak 9 Maret 2021 lalu dan telah berakhir pada 26 Maret 2021. Diharapkan para peserta bisa mempopulerkan makanan yang terbuat dari bahan bekatul dan sukun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya