SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian elpiji 3 kg di depo Pertamina (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis)

Elpiji Sragen, Pemkab Sragen mengusulkan penambahan kuota gas melon.

Solopos.com, SRAGEN–Dinas Perdagangan (Disdag) Sragen mengusulkan penambahan kuota tabung elpiji ukuran tiga kilogram untuk tiga kecamatan yakni Gondang, Tanon dan Sumberlawang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Saat ini Kabupaten Sragen mendapat kuota elpiji sebanyak 24.670/hari. Pasokan elpiji di Kota Sragen dan Gemolong dipandang masih cukup aman sehingga tidak diusulkan penambahan. Tiga kecamatan itu diprioritaskan mendapat penambahan kuota elpiji karena kerap mengalami kelangkaan. “Usulan penambahan kuota sudah kami sampaikan kepada Pertamina pada Jumat [12/] lalu. Namun, kami tidak menyebut berapa penambahan kuota elpiji itu,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdag Sragen Heru Martono saat ditemui wartawan di Sragen, Rabu (17/8/2016).

Heru menjelaskan usulan penambahan kuota elpiji untuk tiga kecamatan itu akan ditindaklanjuti oleh Pertamina dengan menerjunkan tim ke Sragen. Tim dari Pertamina akan mengkaji berapa jumlah penambahan kuota elpiji sesuai kebutuhan di Sragen. Usulan penambahan kuota elpiji itu, kata Heru, belum tentu disetujui Pertamina. Usulan penambahan kuota bisa dibatalkan apabila Pertamina menemukan bentuk penyelewengan seperti banyaknya elpiji yang digunakan untuk kebutuhan industri atau restoran.

“Kalau elpiji itu dipandang tidak tepat sasaran oleh Pertamina, berarti itu bentuk pelanggaran. Usulan penambahan kuota elpiji ini ya gampang-gampang susah,” jelas Heru.

Heru memastikan pasokan kuota elpiji untuk Kota Sragen dan Gemolong masih aman. Dia mengaku belum tahu pasti penyebab kelangkaan elpiji di beberapa kecamatan di daerah pinggiran. Dalam inspeksi mendadak (sidak) yang digelar Wakil Ketua DPRD Sragen Bambang Widjo Purwanto belum lama ini, kelangkaan elpiji terjadi di enam kecamatan. Selain di Sumberlawang, Gondang dan Tanon, kelangkaan elpiji juga terjadi di Kedawung, Karangmalang dan Masaran. Kebanyakan pasokan elpiji di pangkalan itu sudah habis diserbu pembeli dalam kurun waktu satu-dua hari.

“Waktu kami sidak, yang tersimpan di pangkalan itu hanya tabung kosong. Tabung yang berisi sudah habis terjual dalam sehari-dua hari,” jelas Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya